Setelah mendengar kata-kata itu, Guan Xi Lin mengangguk. Dia mengatakan:
"Benar, kamu harus mengawasinya. Terlebih lagi, menjaganya dari para pria-pria nakal. Jangan biarkan mereka mendekati Jiu Kecil."
Semakin memikirkannya, Guan Xi Lin semakin khawatir: "Sebenarnya, aku harus ikut dengan Jiu Kecil." Tapi sayangnya, Jiu Kecil tidak akan mengizinkannya ikut. Terlebih lagi, Guan Xi Lin harus tinggal di rumah untuk latihan kultivasi.
Leng Shuang melihat kekhawatiran Guan Xi Lin. Leng Shuang berkata padanya: "Tuan Muda, jangan khawatir. Aku pasti akan mengawasi Nona dari jarak yang sangat dekat." Setelah mengatakan itu, dia menoleh pada Leng Hua. Leng Shuang kemudian mengatakan sesuatu kepada Leng Hua. Setelah itu, dia berjalan menuju pintu kamar Feng Jiu. Dia berdiri di sana, menunggu Feng Jiu keluar.
Tidak lama kemudian, Feng Jiu berjalan keluar dan sudah mengenakan pakaian serba merah. Dia keluar rumah bersama Leng Shuang. Mereka menaiki kereta kuda. Feng Jiu berbicara pada Guan Xi Lin dan Leng Hua. Mereka berdua mengantar kepergian Feng Jiu dan Leng Shuang sampai pintu depan.
"Kami akan pergi! Kembalilah!" Ucap Feng Jiu.
"Hati-hati di jalan!" ucap Guan Xi Lin.
Sebenarnya, hanya butuh waktu sekitar empat jam menggunakan kereta kuda untuk menuju Peach Blossom Monastery. Guan Xi Lin bertingkah seakan-akan dua wanita itu akan pergi jauh. Dia mengkhawatirkan mereka seperti induk ayam tua.
Feng Jiu menurunkan tirai dari jendela. Leng Shuang yang duduk di luar meminta kusir untuk segera berangkat. Mereka pun pergi menuju Peach Blossom Monastery.
Pada saat yang sama, di Kediaman Feng, Pengadilan Bulan Sabit.
Dengan menggunakan pakaian berwarna hitam, Jenderal Feng sedang mondar-mandir di luar. Sesekali, dia melirik ke pintu yang tertutup rapat. Ketika dia melihat pintu kamar terbuka, dia bergegas mendekat saat putrinya keluar dari sana.
"Apa yang harus ayah lakukan untukmu? Sejak Su Ruo Yun Pergi, kamu bahkan tidak ingin pelayan melayanimu. Kamu bersikeras melakukan semuanya sendiri. Apa yang telah terjadi? Kamu adalah putri Feng Xiao. Kamu tidak boleh melakukan hal seperti itu. Para pelayan akan mengurus semuanya untukmu sebagaimana mestinya. Dengarkan ayahmu, carilah pelayan pribadi untuk melayanimu. Jika kamu masih belum menemukannya, sebagai ayahmu, aku yang akan memilihkan pelayan untukmu."
Kedua mata Feng Qing Ge dipenuhi dengan kegembiraan. Wajahnya sangat cantik dan anggun, disertai dengan gaya mengerutkan bibir dengan nakal. Dia pun menggenggam erat tangan ayahnya.
"Ayah, jangan mengkhawatirkannya. Itu hanya masalah kecil. Aku bisa melakukannya sendiri. Apalagi, aku adalah putri seorang jenderal yang gagah. Jika aku membutuhkan bantuan orang lain untuk hal-hal kecil, bukankah orang akan mencibirku karena aku lemah dan tidak berguna?"
Ketika Feng Xiao mendengar kalimat putrinya, alisnya langsung naik. Dia menatap putrinya dengan pandangan yang penuh amarah: "Siapa yang berani mengatakannya?! Siapa pun yang melakukannya, aku pasti akan memberikan pelajaran!"
Sesaat, suara Feng Xiao berhenti sesaat sebelum dia melanjutkan perkataannya: "Anak-anak perempuan dibesarkan dengan anggun. Aku hanya punya satu anak perempuan yang kusayangi. Jika aku tidak memanjakanmu, maka siapa lagi yang akan aku manjakan?"
"Baiklah,baiklah. Kita akan membicarakan ini lagi. Kita harus cepat pergi ke aula depan dan jangan membiarkan Kakak Murong menunggu terlalu lama." Feng Qing Ge menarik tangan Feng Xiao. Dia menarik tangan ayahnya menuju aula depan.
"Jadi kamu sadar sudah membiarkan dia menunggu? Kalau begitu, cari pelayan pribadi. Jadi saat kamu kembali, pelayan itu bisa membantumu untuk menghemat banyak waktu."
Saat Feng Xiao menggerutu, meskipun suaranya kasar dan wajahnya tegas, tapi tatapannya terhadap Feng Qing Ge benar-benar dipenuhi kasih sayang.
"Ya, ya, ya. Aku akan mendengarkan apa yang kamu katakan. Kami akan mencari satu pelayan ketika kami kembali. Kami akan menemukan satu pelayan yang tepat." Feng Qing Ge menyetujui usul Feng Xiao. Dia kemudian pergi tergesa-gesa.
Feng Xiao akhirnya mengangguk lega dan memperlihatkan senyuman. "Itu lebih baik."
Di aula depan, Murong Yi Xuan sedikit melamun saat dia menatap teh di dalam cangkir yang dia pegang. Akhir-akhir ini, dia sering memikirkan gadis berpakaian merah yang dia lihat di Kota Rock Forest.
Bukan karena apa-apa, tapi ada rasa keakraban yang tidak dapat dijelaskan.
Murong Yi Xuan pernah curiga bahwa Qing Ge asli telah digantikan oleh yang palsu. Tetapi, hal-hal yang diketahui oleh Feng Qing Ge, juga diketahui oleh Feng Qing Ge yang ini.
Apakah itu artinya selama ini dia terlalu banyak memikirkan hal yang tidak-tidak?