Dumby menarik napas dalam-dalam dan menerapkan Essensi Roh Dewa ke permukaan tubuhnya; tampak seolah-olah itu menodai semacam salep sebening kristal pada dirinya sendiri. Tulang emas gelap terus menyerap Essensi Roh Dewa, tapi tidak ada perubahan berlebihan di tubuhnya. Itu pendakian yang halus.
Essensi Roh Tuhan terus-menerus diserap oleh Dumby saat duduk bersila di tanah. Dua cakar Desolion dioleskan dengan Esensi Roh Dewa, dan itu terus-menerus dioleskan ke tubuh Dumby. Pada saat itu, Desolion tampak seperti teknisi yang terampil.
Essensi Roh Dewa terserap sempurna oleh tubuh Dumby, dan cahaya tulang-tulangnya tumbuh semakin cerah. Cahaya bulan yang terang menyinari mereka, tampak suci seperti Buddha, atau sama jahatnya dengan iblis.
Dumby tanpa sukacita atau kesedihan, kepalanya menunduk. Bayangan itu menghalangi wajahnya sehingga tidak ada yang bisa melihat ekspresinya.