"Silakan masuk," kata Dunn Smith dengan suara lembut dan menyenangkan.
Klein memutar gagang pintunya dan mendorong pintu itu terbuka untuk melihat Kapten yang sedang sarapan. Di tangan kanannya ada secangkir kopi yang memancarkan aroma yang kaya. Di atas piring di depannya, ada roti putih panggang dan daging babi asap.
Dunn memasukkan sisa roti lapis panggang dengan mentega itu ke dalam mulutnya dan mengunyahnya. Dia kemudian menunjuk ke kursi di seberang mejanya tanpa bersuara.
Klein tidak mengganggu Kaptennya dari menikmati sarapannya. Sambil tersenyum, dia duduk sambil menunggu dengan sabar.
Dunn melihat kalau Klein tidak sedang tergesa-gesa, jadi dia santai kembali ke kursinya, mengambil kopinya untuk menyeruputnya, dan menelan makanan di mulutnya.
Dia mengambil serbet, menyeka sudut bibirnya dan berkata, "Ada apa?"