Cuaca di Tingen berubah dari dingin menyegarkan menjadi sedikit dingin pada awal September. Namun, sinar matahari pada pukul tiga atau empat sore masih terasa hangat dan menenangkan.
Klein menembus dinding spiritualitas dan jendela orielnya. Dia melayang di udara, di luar kamarnya, ketika dia mengabaikan orang-orang dan kereta-kereta kuda yang lalu lalang di Jalan Bunga Bakung.
Saat itu, ada seorang pria berseragam abu-abu yang tiba-tiba mengangkat kepalanya dan melihat ke atas.
Klein menjadi panik dan ingin bersembunyi, namun dia tidak dapat menemukan tempat bersembunyi yang cocok.
Ketika dia tidak melihat apa pun untuk tempatnya bersembunyi, dia mulai menyelinap kembali ke dalam rumahnya. Namun, dari sudut matanya, dia melihat pria tadi hanya melirik ke jendela. Kemudian, tatapannya mengikuti seekor burung gereja yang sedang terbang, namun, sayangnya, dia kehilangannya.
Di Tingen, burung kadang-kadang bisa terlihat.