George yang hendak berjalan menuju ruang tamu mendadak berhenti, saat menatap gadis dan pemuda yang nyatanya ada di hadapannya kali ini.
Wajah gadis itu tampak memerah, dan perlahan melangkahkan kakinya mendekat padanya.
"Ka..-kalian .." ujar George setengah menggantung.
"Kakek! Mengapa kau membuatku takut!" pekik gadis itu sambil berlari memeluk George yang tetap berdiri tegak, tanpa berpindah dari posisi nya.
"Oh, maafkan kakek sayang, kakek lupa mengabari kalian, dan bagaimana kalian tahu kakek disini?" tanya George pada Kezia sambil melonggarkan pelukannya itu.
Kezia mempoutkan bibirnya, dan mengatakan pada George bahwa ia memiliki feeling yang kuat bahwa George berada di sana.
"Kau memang cucuku," ujar George sambil mengusak rambut Kezia pelan.
Kezia tampak memberikan senyumannya di sertai cengiran yang terlihat jelas di wajah nya.