"Axel tahu tentang alergimu? " tanya dokter edwin ketika mereka berada di rumah.
"Tahu " jawab nita, dia berdiri di depan cermin dan merapikan rambut panjangnya.
"Dulu yang sering meresepkan obatnya dokter axel " sambung nita.
Dia melihat dokter edwin yang berpura-pura membaca buku ketika dia mengutarakan rasa cemburunya itu.
Tapi ada yang membuat nita ingin sekali tertawa ketika menyadari bahwa buku yang dipegangnya itu buku pelajaran matematika milik key yang pasti tertinggal setelah tadi putranya itu terus merengek ingin segera pindah rumah.
"Koko cemburu ya? " nita sudah terduduk di sampingnya.
Dia harus bersikap manja agar dokter edwin tidak lagi cemburu karena masalah yang kecil.
"Bukan hal penting buat apa cemburu " jawabnya.
Nita mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban dari dokter edwin.