Dokter edwin memandangi nita yang sedari tadi berdiri di depan cermin dan seperti terlihat frustasi dengan dirinya sendiri.
Dia tersenyum tipis dan mendekat ke arah nya, berdiri di belakang dengan kedua tangannya yang melingkar di pinggang nita.
"Kamu kenapa? " tanyanya.
Pandangannya tertuju pada leher nita yang tidak tertutupi oleh rambutnya yang sudah dibentuk cepol di atas kepalanya.
"Apa key membuatmu pusing? " tanyanya lagi lalu memberikan sebuah ciuman di leher nita.
"Kamu seperti orang yang frustasi dengan diri sendiri, marah-marah di depan cermin " sambungnya.
"Koko " panggil nita dengan manja.
"Ada apa? " dia masih sangat betah menempelkan bibirnya di leher nita dan mencium aroma parfum baccarat dari tubuhnya.
"Jawab dengan jujur! " cetus nita, "apa tingkahku seperti anak kecil? "
Dokter edwin mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan nita kali ini.
"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu? "