"Dokter edwin tidak seperti kak axel tinggal disini? " yunna berdiri di samping dokter edwin yang sedang merapikan semua peralatan yang di bawa ke puskesmas tadi.
"Aku harus bekerja di rumah sakit yunna " dia akhirnya bisa memberikan sebuah jawaban setelah selesai merapikan semua nya.
Terkejut ketika melihat ke arah yunna yang sedari tadi terus mengikutinya dan tidak berhenti menatapnya.
"Sama seperti ayahku " ucap yunna sambil tersenyum.
Satu tangan dokter edwin menyentuh kepalanya yunna sekilas, "mata kamu mirip sekali dengan ibumu! "
Dan lalu dia tersadar dengan apa yang sudah di katakannya. Karena semua sudah di katakan tidak mungkin baginya untuk menarik kembali apa yang sudah di ucapkannya.
"Apa aku boleh meminta nomor ponsel dokter? " celetuk yunna masih dengan tatapnnya yang begitu lekat pada dokter edwin.
Dokter edwin mengerutkan dahinya sambil tersenyum, "untuk apa? "