Nita berjalan memasuki ruangannya setelah dia mengantar nenek yang tidak dikenalnya berobat di poliklinik. Dia terkadang mengingat ucapan wanita tua itu tapi mencoba untuk menghilangkannya dengan membaca laporan yang berada di atas mejanya.
Dia terdiam lalu kembali mengingat sosok elsa yang selalu menjadi kakak yang selalu memperhatikan semua yang sangat dia butuhkan untuk dia pelajari sebagai seorang istri.
"Kenapa aku jadi memikirkan semua ucapan nenek tadi? " tanya nita pada dirinya sendiri.
Ketika dia tengah serius memikirkan semua ucapan wanita tua tadi, ponselnya berdering dari dalam tasnya. Nita sedikit terkejut mendengar bunyi ponselnya diantara lamunannya, dengan cepat dia mengambil ponselnya dan tersenyum ketika melihat nama suaminya.
"Ada apa? " tanya nita.
"Kamu to the point sekali ketika menjawab telpon dariku " suara yoga terdengar di telinga nita.