"Sayang, tunggu! " yoga berusaha menyusul langkah nita yang sudah lebih dulu keluar dari mobilnya.
Nita menghentikan langkahnya dan berbalik, "bukannya surat cuti sudah dibuat? kenapa masih memaksakan diri bekerja? "
"Masa aku tega membiarkanmu bekerja sendirian " ucap yoga berdiri disamping nita, "lagipula kamu itu sedang hamil kenapa berjalan begitu cepat! "
"Cara berjalanku memang seperti ini! " cetus nita, "istirahat saja dirumah agar lukanya cepat kering, nanti aku pulang dijemput supir saja "
"Tapi,,, "
"Tidak boleh melanggar " nita menyela ucapan yoga, "sayang, dengarkan aku "
Kedua mata mereka kali ini saling memandang, akhir-akhir ini sikap yoga memang semakin manja padanya tapi nita harus bisa bersabar menghadapinya. Dia tahu yoga tidak suka di acuhkan, dia senang wanita disampingnya itu selalu cerewet berkata apapun bahkan pada hal yang tidak penting sekalipun.