Nita tersenyum memandangi wajah penuh kasih sayang seorang ibu, dulu ketika dia merasa tidak memiliki seorang ibu istri dari pamannya tersebut menjadi pengganti terbaik.
Dia mengerti mengapa bibinya itu berkata padanya agar selalu menyayangi axel.
"Terima kasih bibi sudah memberikan ilmu terbaik padaku " nita memeluk bibinya itu dari arah belakang.
"Jadi jangan lagi marah jika dulu aku selalu cerewet padamu agar bisa melakukan semua pekerjaan rumah "
Nita tertawa kecil, dia selalu teringat ketika bibinya itu selalu memarahinya ketika tidak dapat melakukan pekerjaan rumah dia selalu mengadu pada nenek.
Semua membuatnya merindukan masa lalu dimana dia masih anak-anak bersama ayah dan nenek yang walaupun hidup mereka berada dalam kesusahan tetap selalu bersyukur dan bahagia.
Setelah mendapat kejutan dari suaminya kemarin, hari ini nita kembali pada pekerjaannya.