Yoga menghampiri nita setelah dia selesai bicara dari ponselnya, dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan tertawa kecil ke arah nita.
"Kebanyakan gombal, ada telpon Cito jadi kacau semuanya! " Cetus yoga.
Nita pun tertawa dengan pembicaraan yoga yang ketus, "tidak apa-apa, pasien nomor satu istri kan bisa nomor selanjutnya. Itu kan sudah kewajiban seorang petugas kesehatan, mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi "
Yoga tertawa malu, dia menutupinya dengan menggaruk kepalanya kembali.
"Kalau aku minta kamu temani aku pergi ke rumah sakit malam ini, apa kamu mau? " Yoga terduduk dihadapan nita dengan wajahnya yang memelas.
Dahi nita berkerut mendengar permintaan yoga yang tidak seperti biasanya. Sepertinya hari ini suaminya itu sedikit manja padanya.
"Temani aku ya.. " dia kembali membuat permohonan pada nita. Matanya yang berbinar memandangi Nita, membuat wanita itu akhirnya mengalah mengikuti keinginannya.