Kedua bola mata nita tidak kalah tajam melirik ke arah yoga, dia yang kali ini melindungi putranya itu. Ini pertama kalinya dia tidak menyetujui sikap yoga pada axel.
"Iya, aku mengerti.. " ucap yoga pelan.
Yoga tampak mengusap kening dengan satu tangannya, perlahan dia mengalah karena axel memiliki pendukung yang begitu kuat sekarang.
"Pak dokter, maaf saya tiba-tiba mengantarkan Axel " ucap guru yang menjadi wali kelas putranya itu.
Yoga tersenyum tipis, "justru saya sangat berterima kasih karena ibu telah mengantar axel pulang "
"Sebelumnya saya minta maaf, saya dengan sangat menyesal mengatakan bahwa axel untuk tiga hari kedepan mendapatkan hukuman karena perbuatannya berkelahi dengan teman satu kelasnya "
"Axel! " Cetus nita pelan begitu tidak percaya dengan apa yang sudah didengarnya, dalam benaknya pastilah putranya yang selalu bersikap baik itu telah mendengar sesuatu yang dibencinya sehingga dia berkelahi dengan teman satu kelasnya.