Nita berjalan perlahan menuju ruangan perawatan tari yang terlihat telah sadar dan sesak yang begitu berat sebelum dia melahirkan sepertinya berangsur membaik.
"Ibu baik-baik saja? " Tanya tari masih dengan suaranya yang begitu lemah.
Nita tersenyum, "tidak apa-apa, lihat aku memotret putramu tadi di ruang perinatologi dia tampan sekali.. "
Nita lalu memperlihatkan ponselnya yang berisi foto putra kecilnya yang terlihat candid ketika sedang menguap, bibir kecilnya membuat Nita gemas dan ingin sekali menciuminya. Dia sangat menyukai anak-anak karena selalu membawa kebahagiaan tersendiri padanya. Mereka dengan tingkah polos dan jujur selalu memberikan semangat pada setiap kali dia merasa lelah.
"Dan sekarang aku merindukan Axel! " Cetus Nita dalam hatinya, dia ingin sekali mendengar ucapan-ucapan lucu Axel yang selalu membuatnya tertawa.
"Dokter Edwin selalu mengganggu ibu karena dia menyukai ibu.. "