Ekspresi nita bukan main lebih terkejut dari yoga, melihat wanita yang tidak dikenalnya tiba-tiba cium pipi kiri, cium pipi kanan seseorang yang sudah menjadi miliknya. Dia sedikit berbangga karena yoga tidak dapat menoleh pada perempuan lain karena yoga telah menjadi miliknya saat ini.
"Wanita ini masih saja sama seperti mimpi, kecentilannya selalu hakiki! " Geram nita dalam hatinya.
Kedua pupil mata nita membulat, bibirnya beegerak-gerak kecil tanpa arti. Jika mungkin bagi pihak yoga sebagai laki-laki adalah anugerah mendapatkan kecupan dari seorang wanita cantik berkulit putih, mata bulat dengan kontak lensa yang berwarna abu dan rambut panjang shaggy ikal membuat sempurna penampilannya.
"Amanda! " Yoga berusaha melepaskan satu tangannya yang terus menempel di pundaknya, tapi wanita itu lagi-lagi menyimpannya setelah yoga menepisnya.
"Kamu sendirian disini? " Tanyanya seolah akan membuat kerusuhan yang terdengar oleh telinga yoga.