Nita masih dalam pandangannya pada tari yang berdiri dihadapannya. Wanita cantik dengan sebutan 'boneka' oleh banyak orang itu, mengakui satu hal yang menurut nita luar biasa mengejutkan.
Dipikiran nita terlintas, mungkin walaupun secantik dan sepintar apapun dia bergelar sebagai seorang bidan pun pada intinya dia adalah seorang manusia biasa. Yang terkadang melakukan satu kesalahan dalam hidupnya atau bahkan lebih.
"Ibu berubah pikiran kalau aku bilang aku tidak mungkin menikah? " tari membuyarkan lamunan nita.
Nita kembali fokus pada tari dengan bibirnya yang masih belum mengeluarkan kata-kata apapun. Dia tidak mungkin mengingkari janji yang telah diucapkan pada tari hanya ketika tari menyebutkan bahwa sang ayah dari calon bayinya adalah seorang dokter.
"Apa aku boleh bertanya sesuatu hal padamu? " nita kemudian memutuskan untuk lebih dalam menanyakan tentang seseorang yang harus bertanggung jawab padanya.