"Tanganmu kenapa? " dokter edwin bertanya ketika melihat nita yang tengah menulis laporan, terdapat balutan kassa di tangannya.
Aktivitas nita terhenti sejenak ketika dokter edwin duduk di kursi yang terletak disampingnya.
"Ini luka kecil saja, dok! " seru nita tersenyum tipis, "tidak apa-apa.. "
Dan kembali menggoreskan pulpennya di sebuah buku status pasien untuk melanjutkan laporannya.
Dokter edwin masih dalam tatapannya pada nita, wanita disampingnya itu begitu memiliki kesamaan dengan tunangannya yang telah pergi. Bukan hanya wajah yang hampir mirip, mereka pun memiliki sifat yang sama persis dan kebaikan yang begitu sama.
"Ada yang aneh di wajah saya dokter? " menyadari dirinya sedang diperhatikan nita mengeluarkan naluri alamiah perempuannya, mengeluarkan ponselnya dan melihat wajahnya sendiri dilayarnya.
Dokter edwin tersenyum gemas melihat kelakuan nita, "kamu masih cantik,,, jika tidak ada cermin untuk berkaca, kamu lihat saja cara aku memandangmu! "