Yoga menangkap pemandangan indah dihadapannya pagi ini, ketika dia baru saja membuka matanya melihat nita yang keluar dari pintu kamar mandi dengan wajah merengut. Tapi walaupun nita memasang wajah seperti itu, yoga seperti mendapat ketertarikan tersendiri yang membuatnya gemas.
"Ada apa? "
Dia mengusap lembut tangan nita yang mendekat ke arahnya dan duduk disampingnya yang masih terbaring di tempat tidur.
"Hasilnya, negatif.. " ucap nita sambil memajukan bibirnya, satu tangannya menopang dagunya.
Yoga tersenyum, dia merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Menempelkan punggung nita di dadanya, melingkarkan kedua tangannya di pundak nita.
"Mungkin belum rejekinya.. " menempelkan pipinya di pipi nita.
"Iya.. " jawab nita.
Dia menoleh ke arah yoga yang begitu dekat, dan melemparkan senyuman.
"Sepertinya, aku harus bersabar. Tuhan mempercayaiku untuk menyayangi axel lebih baik.. " nita menyambung ucapannya.