Nita tersenyum senang ketika pagi ini dia melihat sosok teman yang pernah berada dalam mimpinya, Danti. Dia berdiri di hadapan nita dengan buku status pasien yang dipegangnya, terlihat kaku dan sedikit ketakutan.
"Danti.. " panggil nita.
Dia terkejut karena nita mengetahui namanya dan memandang nita dengan sedikit rasa aneh.
"Duduklah.. " nita menarik satu kursi ditempatkan tepat disampingnya, dan menepuk kursi tersebut. Memberikan isyarat pada danti untuk duduk di kursi yang dia siapkan.
"Terima kasih " danti masih kebingungan dengan sikap ramah Nita padanya, karena dia sama sekali tidak mengenal Nita.
"Nita, tekanan darah pasien yang baru saja masuk siastole dua ratus dan diastolenya seratus sepuluh. Ibunya sudah mengeluh nyeri ulu hati.. "
"Danti, lain kali pasien seperti ini senaiknya kamu bawa ke PONEK.. " nita segera beranjak dari duduknya, "kamu beritahu suami pasien kalau dia harus dirawat! "