Chereads / Virtual Reality : Perang Dunia / Chapter 41 - Sarang Bandit

Chapter 41 - Sarang Bandit

Kembali ke kota kai dan kelompok menjual item terlebih dahulu sebelum kembali ke penginapan dan beristirahat, mereka memutuskan untuk menyerahkan quest di pagi hari karena tidak ada batasan waktu di dalam misi tersebut.

Kai dan kelompok mendapatkan hasil yang baik saat berburu hari ini. bukan hanya exp yang tinggi tapi juga item yang bagus dan ditambah lagi kesempatan untuk mendapatkan quest selanjutnya.

Meskipun quest berburu goblin hadiahnya tidak seberapa dengan 200 exp dan 5 koin perak, tapi item dan exp dari proses menjalankan misi tersebut sangatlah memuaskan.

Goblin yang kai hadapi mungkin terlihat mudah untuk kai dan kelompok, tapi bagi para pemain biasa para goblin cukup kuat untuk membunuh satu atau dua pemain dalam satu kelompok.

Karena para goblin berbentuk humanoid maka serangan mereka akan lebih bervariasi dari monster yang bertipe binatang. terlebih lagi para goblin menggunakan senjata dan beberapa dari mereka menggunakan armor yang membuat pertahanan mereka meningkat pesat sehingga para goblin bisa menyerang dengan ganas dan bertahan cukup lama dari serangan pemain. hal tersebut membuat para pemain kewalahan.

Hal yang paling mengerikan dari goblin adalah mereka memangsa manusia dan itu terjadi ketika para manusia masih dalam keadaan hidup. jadi mungkin goblin akan menjadi mimpi buruk bagi para pemain pemula, karena mereka akan merasakan di makan hidup-hidup oleh goblin apalagi bagi mereka yang menggunakan sistem real life.

Dan ini salah satu alasan penyebab game WoW mendapatkan banyak report dari pemain di masa depan mendatang. karena penyebab itulah goblin menjadi satu-satunya monster lemah yang mendapat julukan yang mengerikan dari para pemain

Rookie nightmare adalah julukan para pemain untuk goblin di masa depan dan siapapun yang pernah melewati proses goblin dan melampaui mimpi buruk itu, akan menjadi salah satu pemain top dengan mental terkuat di game.

Tapi untuk sekarang semua itu hanyalah sebuah kisah untuk masa depan.

Kai dan kelompok berjalan menuju training hall dan setelah menyapa kapten yang seperti biasa berada di pintu masuk, mereka langsung menuju ke tempat gio.

"Ohh... kalian sudah menyelesaikannya ?"

Ketika kai dan kelompok memasuki tempat gio dan hendak menuju ruangan miliknya, sebuah suara terdengar dan menghentikan langkah kaki mereka.

Ketika kai dan kelompok berbalik mereka melihat gio yang sedang tak mengenakan baju dan hanya mengenakan celana dengan seluruh keringat membasahi tubuh berotot miliknya.

Kai tak menjawab pertanyaan dari gio, dia hanya mengeluarkan kantong dan menyerahkannya kepada gio.

"1.. 2.. 4.. 10.. 25. sesuai dengan pesanan rookie" angguk gio puas. "Baiklah, tunggu sebentar akan aku ambilkan kompensasi milik kalian sebagai tanda permintaan maafku atas tes kecil ini" ujar gio dengan senyuman dan pergi menuju ruangan miliknya, meninggalkan kai dan kelompoknya di luar.

DING

Sistem: Quest "Berburu Goblin". (Quest Selesai)

Quest Informasi: Gio membutuhkan bukti untuk meyakinkannya bahwa kamu bisa membantu dirinya. bunuh 25 goblin dan ambil telinganya sebagai bukti.

Goblin (25/25)

Hadiah: 3 koin perak.

200 exp.

Gagal: -Tidak bisa mendapatkan quest selanjutnya dari gio.

-Tidak akan mendapat rekomendasi lagi dari bogan.

DING

Sistem: Anda mendapatkan 200 exp.

Tak lama setelah membaca pesan sistem, gio kembali dan menyerahkan 3 koin silver kepada kai.

"Baiklah karena kalian lulus tes kecil ini, kalian boleh bergabung dengan misi kami. kembalilah kesini 3 hari lagi di waktu pagi, kita akan berangkat hari itu" ujar gio.

"OK" kai angguk setuju tanpa banyak tanya.

Kai dan kelompok keluar dari bangunan tersebut dan pergi menuju gerbang selatan. berhubung mereka diberikan waktu 3 hari untuk persiapan, mereka memutuskan untuk leveling dengan goblin.

Tiga hari lewat dengan singkat, kai dan kelompoknya kembali ke training hall di pagi hari. hasil dari berburu goblin selama 3 hari sangat memuaskan, mereka berhasil mencapai level 12 dengan bar exp yang terisi, walaupun hanya sedikit.

Gio berdiri di depan asrama prajurit dengan rekan-rekannya. mereka terlihat lengkap dengan segala persiapan, seperti armor dan senjata.

Kai dan kelompok menghampiri gio dan menerima quest.

Sistem: Quest " Sarang bandit"

Quest Informasi: Prajurit kerajaan olympus sedang membuka jalan menuju barat laut dan bandit-bandit di atas bukit menjadi penghalang bagi mereka. basmi sarang bandit bersama prajurit olympus.

Quest Berhasil: 8 koin perak. 800 exp.

Quest gagal: Mati.

Gio dan rekan-rekannya beserta kai dan kelompok berangkat menuju gerbang barat setelah berkumpul dan mengecek persiapan.

Di sepanjang perjalanan menuju gerbang barat, kelompok kai mendapat banyak perhatian terutama dari para pemain.

Bagaimana tidak, tiga pemain berjalan bersama dengan prajurit kerajaan. membuat mereka terlalu mencolok karena jelas perbedaannya equipment mereka dengan para prajurit.

Setiap pemain di jalan melihat ke arah kai dan kelompok sambil berbisik satu sama lain.

"Lihat, itu para prajurit kerajaan!!"

"Bukankah itu para pemain?"

"Apakah mereka akan pergi melakukan misi?"

"WOW.. mereka melakukan misi dengan tentara kerajaan."

"Mereka pasti pemain berlevel tinggi"

"Apakah itu misi tersembunyi ?"

Kai memasang wajah datar tanpa ekspresi sedangkan erran memasang wajah dingin dan sword master terlihat acuh tak acuh terhadap keadaan di sekelilingnya. mereka berjalan santai sambil mengikuti kelompok gio dari belakang.

Keadaan tersebut di rekam banyak oleh pemain dan menjadi bahan diskusi di internet.

Banyak yang berkata bahwa mereka adalah pemain level tinggi yang sudah bisa mengambil quest kerajaan. tapi meskipun begitu tak ada orang tahu setinggi apa level mereka dan hal yang paling penting adalah hall of fame di mana para pemain sering unjuk gigi atau pamer kekuatan masih belum ada.

Karena kurangnya informasi dan tak banyak hal yang bisa di perbincangkan di internet, mereka hanya bisa menebak-nebak, tapi mereka yakin akan satu hal yaitu kai dan kelompoknya sedang melakukan misi bersama para prajurit kerajaan.

Bahkan beberapa pemain mencoba mengikuti kelompok kai di luar kota tapi gagal.

Kelompok gio dan kelompok kai bergerak cepat menelusuri hutan, mereka melewati berbagai monster di perjalanan dan menghindari mereka semua.

Kelompok kai dan kelompok gio berhasil mencapai kaki bukit setelah melakukan beberapa jam perjalanan. setelah beristirahat sebentar mereka langsung mendaki bukit. dalam perjalanan kelompok kai dan kelompok gio tak berbincang banyak, mereka fokus menghindari monster dan hanya bertukar beberapa kata.

Karena lokasi yang tidak terlalu jauh dari kota dan misinya lebih ke menyelinap, para kelompok gio tidak menggunakan alat transportasi.

Kelompok gio terdiri dari 10 orang. 4 dari kelompok gio menggunakan busur panah dengan sisanya menggunakan pedang. setiap orang dari kelompok gio memiliki gerakan yang lincah dan cepat. bukan hanya gerakan saja yang cepat dan lincah, mereka juga hebat dalam mengamati dan memberikan informasi yang akurat di sekeliling.

Bisa dibilang mereka adalah pasukan pengintai veteran.

Dengan tambahan anggota kelompok kai, terdapat 13 orang dalam kelompok yang melakukan misi tersebut.

Kelompok kai terus mendaki sampai akhirnya melihat sebuah pagar yang terbuat dari kayu dengan tinggi enam meter. di atas pagar terdapat dua orang laki-laki yang berwajah sangar, mereka mengenakan pakaian coklat dengan armor di luar dan pedang di pinggang mereka.

Kelompok kai berhenti dan mulai memantau dari jauh. gio memerintahkan dua prajurit untuk menyelinap ke dalam untuk mengetahui kondisi sarang bandit tersebut sebelum menyerang.

Tak lama dua prajurit kembali membawa informasi bahwa di dalam cukup kosong. gio menduga bahwa ketua bandit sedang keluar dari sarangnya. Setelah berpikir sebentar, gio mulai menyampaikan rencananya.

"Ini rencananya" gio berkata sambil mengumpulkan tim dan membentuk lingkaran dengan dua orang bertugas mengawasi."Kita akan membagi tim menjadi tiga kelompok, kelompok pertama akan menyerang lewat depan dengan kelompok dua dan tiga akan menyerang dari sisi kanan dan kiri"

Gio menjelaskan rencananya dengan singkat, dia tidak ingin membuang waktu karena dia tidak tahu kapan ketua bandit akan kembali. Keadaan akan sedikit rumit jika ketua bandit bergabung dengan pasukan di sarang mereka.

Gio, kai, dan kelompoknya beserta 3 orang lain dari kelompok gio menyerang lewat depan dan kelompok lainnya menyerang dari kanan dan kiri dengan masing-masing 3 orang dalam satu kelompok. Setiap kelompok memiliki 1 pemanah dan hanya kelompok gio yang memiliki 2 pemanah.

Gio dan prajurit A mengambil busur mereka kemudian membidik musuh dan menembakkan anak panah mereka ke arah dua bandit yang berjaga di atas pagar.

Wisss~~

PUK!

PUK!

Dengan jarak yang dekat dan target yang sedang tak bergerak keduanya dengan mudah mendapatkan hit kill.

Leher mereka mendapat dua tusukan anak panah dan jatuh, kai dan dan kelompoknya bergegas menebas musuh menghabisi mereka. tumbangnya dua penjaga menandakan setiap kelompok siap bergerak. setelah menghabisi dua bandit tersebut, kai dan kelompoknya tanpa perlu menunggu aba-aba langsung mengikuti kelompok yang maju menuju gerbang depan.

Setiap prajurit mulai melemparkan sebuah tali yang dilengkapi dengan pengait ke atas pagar dan mulai memanjat seketika pengait tersebut menempel di atas pagar.

Kai dan kelompok juga melakukan hal yang sama, mereka mulai memanjat dengan cepat mengikuti para prajurit lain.

Meskipun memanjat menggunakan tali bukan hal yang mudah dilakukan, apalagi memanjat dengan cepat namun kelompok kai tidak melakukan kesalahan. mereka memegang tali dengan erat dan menarik tubuhnya ke atas sambil mendorong kaki mereka di atas pagar. Dengan bantuan kaki yang menginjak pagar seolah berjalan di dataran datar, mereka sampai di atas dengan cepat.

Di atas pagar barulah kai bisa melihat keadaan di dalam sarang bandit.

Disana terdapat bangunan-bangunang kecil yang berjajaran dengan sebuah bangunan yang lebih besar dari bangunan lain berada di tengah. para bandit berjalan kesana kemari sambil memegang pedang, bahkan ada yang sedang berkelahi satu sama lain. kai juga melihat sebuah bangunan yang seluruh dindingnya di tutupi jeruji dengan atap yang dilindungi jerami.

Di dalam bangunan tersebut terdapat manusia yang mengenakan baju compang-camping yang kotor dan mereka semua adalah wanita yang terlihat lemah tak berdaya dengan mata redup seolah-olah mereka sudah mati.

Mata mereka kosong seperti mata sebuah boneka yang tak memiliki kehidupan.

Kai dan erran melihat ke segala arah tanpa ekspresi, tapi itu tak berlaku kepada sword master yang wajahnya mulai memerah dan retakan-retakan gigi yang bisa di dengar ketika suasana menjadi hening.

Sword master merasa bahwa dirinya adalah seorang manusia elegan yang dipenuhi dengan jiwa bangsawan. ketika melihat bahwa manusia diperlakukan seperti itu dia tak bisa menerimanya. Bahkan jika ini hanya game, manusia tak pantas diperlakukan seperti itu.

'Akan kubunuh semua bandit-bandit itu, dan akan aku caci-maki mereka yang membuat game ini.'gumam sword master yang menatap bandit-bandit itu dengan mata merah dan gigi yang sedang menggertak seperti gerigi mesin di ambang ledakan.