Chereads / Virtual Reality : Perang Dunia / Chapter 42 - Sistem Real-Life

Chapter 42 - Sistem Real-Life

Berbeda dengan kelompok kai yang menaiki pagar dan mengamati keadaan, gio dan rekannya mulai memanah ke arah kanan dan kiri tepat setelah menaiki pagar.

Mereka membantu mengurangi penjaga di dua sisi dan tepat setelah satu penjaga di kedua sisi jatuh, penjaga lainnya juga terjatuh. Pengait terlihat tepat setelah kedua penjaga jatuh dan dalam waktu singkat tiga pria muncul di atas pagar di kedua sisi.

Tanpa berkata apapun mereka mulai memanah ke arah pagar terakhir. Kemampuan memanah dari pasukan pengintai gio cukup akurat dengan hanya satu kali panahan mereka bisa melumpuhkan satu mangsa.

Melumpuhkan semua penjaga barulah gio mengamati sarang bandit. ketika gio dan rekan-rekannya melihat tawanan mereka mengerutkan kening dan mengepal tangan dengan sekuat tenaga. urat nadi bisa terlihat muncul dari leher dan kepala mereka dengan wajah merah layaknya gunung berapi yang hendak meletus.

"Para bajingan iniiiiii....." ujar gio dengan nada yang penuh dengan amarah.

Gio dan rekan-rekannya menunjukan ketidaksenangan mereka selama beberapa saat, sebelum menarik nafas dalam-dalam dan menenangkan diri.

"Seperti rencana, para swordsman akan menyerang di depan dengan kami para pemanah di atas pagar" ujar gio dengan nada tenang. tapi jika melihat matanya yang merah, maka tidak akan yakin apakah dia sedang tenang atau hendak meletus.

Di dalam markas bandit ,terdapat 11 bandit yang sedang berkeliaran, tapi masih ada beberapa lagi di dalam bangunan. Dengan pikiran seperti itu kai dan lainnya turun dari pagar berlari menuju bandit terdekat.

"Musuh menyerang"

"Musuh menyerang"

Teriakan para bandit mulai terdengar di seluruh tempat seketika setelah kai turun dan menyerang. Setiap bandit yang mendengar teriakan mulai mengambil senjata mereka dan berlari menuju kai dan yang lainnya.

[Bandit Level-15]

Hp: 1450/1450

[Bandit Level-16]

Hp: 1650/1650

Rata-rata bandit memiliki level 15 dan 16, sedangkan gio dan kelompoknya rata-rata memiliki level 18 dan 17. hanya kelompok kai yang memiliki level paling rendah. Meskipun begitu kai tak gentar sedikit pun, dia malah mencoba mengambil beberapa bandit sendirian tapi gagal karena bantuan dari pemanah.

Para pemanah di kelompok kai berpikir bahwa kai dikepung oleh bandit dan dengan cepat membantunya mengurangi musuh di sekeliling.

Bandit mulai berdatangan satu-persatu ke arah kelompok kai dan itu membuat pertarungan semakin sulit. kelompok kanan dan kiri masih di posisi tanpa melakukan serangan, mereka menunggu semua bandit fokus ke kelompok pertama sebelum melancarkan serangan mematikan dari sisi lain.

"Kalian cuma bertujuh berani menyerang sarang kami ?"

"Haha kalian pasti sudah lelah hidup ya ?"

"Kalau begitu biar aku ambil nyawa kalian hahaha"

Raungan, teriakan, dan tertawa mengejek keluar dari mulut para bandit. dengan wajah yang sangar dan buas mereka terlihat seperti bukan manusia.

Bandit yang mulai menyerang kelompok kai telah mencapai 18 orang dari 11 bandit pertama.

Kai yang awalnya gagal mengambil beberapa lawan kini menjadi terkepung dengan segala bandit berada di sekitarnya. walaupun begitu kai tak bisa mundur dan harus bertahan, karena tugas mereka adalah menjadi umpan bagi pemanah. beruntungnya swordsman memiliki skill [Block] yang bisa digunakan untuk mengurangi sedikit kerusakan. skill tersebut bisa digunakan pada pedang atau sarungnya, membuat kai bisa menahan serangan dari segala arah. meskipun serangan yang dikurangi sangat sedikit, tapi dengan musuh yang menyerang dari segala arah, hasil dari menggunakan skill tersebut sangat bagus.

Kai yang terus bertahan mulai merasa jengkel, dia kemudian mulai menyerang dengan ganas tidak peduli dengan serangan yang datang. akan tapi musuhnya bukanlah lawan yang mudah.

Meskipun bandit adalah orang-orang tak beradab yang kerjaannya hanya merampok dan membunuh, tetapi mereka harus memiliki skill asli untuk selamat dari kejamnya alam liar, serangan para bandit lain dan kejaran dari pasukan kerajaan.

Berbeda dengan kai, sword master dan erran tidak lagi mencoba pamer kekuatan dengan menahan banyak musuh, mereka hanya berpikir untuk menahan bandit selama mungkin sebelum pasukan dari kelompok lain menyerang.

Apalagi erran yang jobnya adalah assasin, dimana dia terbiasa dengan membunuh secara diam-diam dan bukan pertempuran di area terbuka. tapi karena dia memiliki agility tinggi, erran dengan mudah menghindari dan memperpanjang alurnya pertandingan.

Sword master lebih baik dari erran, dia bisa menahan dan sekaligus membalas serangan dari para bandit di sekeliling. sword master bertarung dengan tenang dan tak melakukan gerakan sia-sia yang menghabiskan stamina dan hpnya. dia benar-benar terlihat seperti seorang sword master.

Akan tetapi sword master berbeda dari biasanya. sword master yang biasanya akan lebih fokus pada bertahan dan serangan balik, kali ini lebih fokus pada menyerang. Jika dia biasanya tiga kali bertahan dan satu kali menyerang, kali ini dia melakukan sebaliknya.

Kai terus menyerang tanpa memperdulikan hpnya yang mulai turun dengan drastis. dan ketika para kelompok lain mulai menyerang dari dua sisi, pertarungan menjadi mudah dan ketika semua berakhir kai baru sadar bahwa hpnya hanya tinggal 20%.

"Huff..." kai menghela nafas dan melihat di sekelilingnya.

Banyak mayat para bandit tergeletak di sekitarnya dan darah yang berceceran di mana-mana. kai dengan sistem real-lifenya melihat pemandangan yang begitu menakutkan bagi orang biasa. dengan darah, daging, dan kulit yang tergeletak dimana-mana membuat keadaan sekeliling benar-benar terlihat seperti film horor.

Setelah melihat pemandangan ini, kai merasa bahwa game ini benar-benar tidak waras dan juga mempertanyakan kewarasannya karena telah memilih sistem tersebut. semua terlihat sangat nyata, sampai-sampai dia tak bisa membandingkan lagi mana dunia nyata dan dunia virtual.

Ketika membunuh serigala kai tidak terlalu merasa seperti itu, karena apa yang dia bunuh adalah hewan, dan hal tersebut tak mempengaruhi mental, karena ketika melihat ayam atau kambing yang dipotong manusia akan merasakan bahwa itu adalah hal yang wajar sehingga mental mereka tidak terpengaruh. tapi ketika melihat manusia, perasaannya jadi benar-benar berbeda. seperti ketika melihat mayat manusia yang akan membekas di ingatan dan terus membayangi ketika sendirian. tapi ketika melihat hewan mati kebanyakan manusia tak akan berpikir sedikitpun tentang itu, malah mereka bisa melupakannya dalam sekejap.

'Bertabahlah kalian para pengguna sistem real-life, game ini mungkin akan menjadi mimpi buruk bagi kalian haha....' ucap kai dalam hati diselingi dengan tawa.

Kai memiliki mental yang kuat, tetapi ketika melihat kondisi seperti ini bahkan dia pun sedikit mual. Namun kai menahan rasa mualnya dan tetap menatap mayat di sekeliling dengan mata yang dingin. Kai yang hatinya mulai melunak mencoba mengeraskan kembali dengan pemandangan yang ada di depan matanya.

Erran dan sword master juga tidak terlihat baik-baik saja setelah melihat sekeliling, wajah mereka serius dengan kerutan kening di wajah mereka. mereka menarik nafas dalam-dalam berusaha, tenang dan kai tidak tahu apakah mereka berusaha menenangkan diri dengan keadaan sekitar atau karena kelelahan.

Di pertempuran kali ini, meski kai telah menghabiskan hpnya sampai 80% dengan menyerang secara ganas, kai berhasil membunuh beberapa bandit sendirian dan berkat itu kai mendapatkan exp yang cukup banyak. mereka hanya beberapa langkah lagi sebelum naik ke level 13.

Bukan hanya mayat yang tergeletak di sekeliling kai, di sana juga terdapat banyak material dan koin-koin yang terjatuh ketika membunuh para bandit.

Kelompok gio mulai mengambil barang-barang di sekitar mereka. yang membuat kai heran adalah sikap npc yang mengambil barang terjatuh seperti itu adalah sesuatu yang wajar, tidakkah mereka bertanya-tanya bagaimana seorang manusia bisa menjatuhkan barang ketika mereka mati ?.

Kai dan kelompoknya juga membantu kelompok gio dan menyerahkan semua barang kepada gio dan kelompoknya. karena sedang dalam misi, kai tidak ingin mengambil barang tanpa sepengetahuan gio dan kelompoknya, dia tidak tahu apa resiko dari menyelundupkan item.

Setelah memungut barang yang berserakan, kelompok kai mulai mendekati ke arah jeruju besi milik para tahanan. disana barulah kai bisa melihat dengan jelas keadaan para tahanan.

Mengerikan, sangat mengerikan. itulah kata-kata yang bisa dipikirkan oleh setiap orang yang melihat keadaan para tahanan. bukan hanya baju yang compang-camping tapi juga terdapat bekas luka yang sangat banyak, dimulai dari goresan pedang, bekas cambuk, memar pukulan, dan bekas luka bakar.

Gio dan semua orang mulai meretakkan gigi mereka dengan mata yang merah. dan itu berlangsung cukup lama di bandingkan di atas pagar. tanpa berkata apapun, gio mulai membuka jeruji dan mengeluarkan tahanan dari tempatnya.

Terdapat 5 tahanan dan mereka semua adalah wanita. dari semua wanita tak ada satupun yang bebas dari luka, semuanya sama.

Gio dan kelompok tidak berkata apa-apa kepada tahanan, mereka hanya mencari kain untuk menutupi wanita-wanita tersebut.

Gio mendekati kai dan berkata" Aku punya permintaan kepada kalian"

DING

Sistem: Quest "Mengawal para tahanan"

Sistem Informasi: Para tahanan dalam keadaan kritis dan kau ditugaskan untuk mengantar dan mengawal mereka kembali ke kota.

Quest Clear: -Tambahan hadiah di misi utama.

Quest Gagal: -Tak ada tambahan hadiah di misi utama.

-Tak bisa menerima quest atau rekomendasi quest dari gio.

Sistem: Menolak quest akan membuat gio dan pasukannya tidak berteman lagi dengan pemain.

"Tidak masalah"

"Bagus, aku tau aku bisa mengandalkanmu." ujar gio sambil memegang pundak kai, wajahnya masih terlihat suram dengan mata merah."Kembalilah secepat mungkin setelah kau mengantar mereka, kita masih perlu membunuh ketua bandit di sarang ini untuk menyelesaikan tugas kita"

"Baiklah" ujar kai.

Kelompok gio mengambil sebuah gerobak dan mulai menaikkan para tahanan satu persatu ke atasnya.

Melihat itu adalah sebuah gerobak manual tanpa kuda, kai menyuruh sword master untuk menarik gerobak, sedangkan dia dan erran yang bertugas untuk mengawal.

Sword master mendorong gerobak keluar dari pintu gerbang dan mulai berjalan menuruni bukit.

Sementara sword master mendorong gerobak kai dan erran bertugas membersihkan monster di jalan dan terkadang erran bertugas untuk mengintai kedepan.

Dikarenakan keadaan tahanan yang kritis, kai dan kelompok harus bergerak secara hati-hati dan cepat. Kai membutuhkan waktu beberapa jam sebelum mencapai kota dan menyerahkan gerobak tersebut kepada penjaga gerbang.