Chereads / Menjaga Jodoh Orang Lain / Chapter 54 - Malam Pertama

Chapter 54 - Malam Pertama

Kak, ada apa?aku bertanya pada Kak Neam ketika kami memasuki kamar.

Dia tidak menjawab malah langsung memegang daguku, menatap wajahku penuh kehangatan, lalu kepalanyapun turun dan bibirnya bertemu dengan bibirku.

Sengatan itu mendadak menyetrum kami, ciumannya menyebarkan hawa panas disekitar tubuhku.

Permainan bibir kami berlangsung lama dan menggairahkan, di dalam kamar yang gelap dan hanya ada sinar rembulan menyusup dari balik tirai, kamar kami malam ini seakan-akan memang telah dipersiapkan untuk aura romantis yang terjadi.

Dia menciumku penuh kerinduan, penuh gairah, nafas kami pun semaki memburu, ditengah gelora yang sedang membara. Dia menghentikan ciumannya. Memandang wajahku lalu berbisik di telingaku "Malam Pertama kita".

Setelah berkata itu, keintiman kita sebagai pasangan yang sah tak terbantahkan lagi. Kamipun tak sadar kapan kami telah dengan terampil menyingkirkan pakaian jauh-jauh dari tubuh kami.

Bisa kulihat dadanya yang bidang dengan rambut-rambut halusnya, telah berada didepanku, tangannya yang berotot dan kekar telah mencengkram pinggangku dan mengangkatku menuju peraduan kami, Akupun tenggelam pada dirinya, dan akhirnya kami menyatukan tubuh kami dengan cara yang luar biasa.

Kamipun tertidur setelah mengalami Malam Pertama (sebagai suami-istri) yang mengesankan.

Ketika jam menunjukkan jam 3 pagi, akupun terbangun mendengar tangisan si kembar, akupun menyusui si kembar. Setelah selesai akupun bergegas ke kamar mandi, membersihkan diri sebelum melanjutkan tidur.

Ketika aku dibawah pancuran air, tiba-tiba ada tangan kekar memelukku dari belakang. Akupun kaget hendak berteriak sembari melihat kebelakang untuk melihat siapa yang ada dibelakangku. Tapi tepat sebelum aku berteriak suaranya sudah lebih dulu menyapaku.

"Sayang", suara suamiku mesra.

"Ya ampun bikin kaget aja sayang," aku protes.

Kulihat dia tidak memakai apapun, "cepet pake baju sayang, nanti masuk angin."

Kami dalam keadaan saling berhadapan ketika lagi-lagi dia menciumiku dibawah pancuran air hangat ini. Aku terpojok di dinding kamar mandi. "Sayang, udah yuk tar sakit kita, masuk angin."

Dia tidak menghiraukan, dia berbisik "kamu mempesona, istriku. Aku sulit menolaknya."

Kamipun melanjutkan Malam Pertama (part 2) kami di dalam kamar mandi. Pancuran air hangat ini menambah sensualitas keintiman kami. Bath Up menjadi tempat peraduan kami. Diisi air hangat dan gelembung sabun yang sangat banyak kamipun memainkan gelombang asmara didalamnya. Pancuran air tetap mengalir gemericik di atas bath up ini.

Dengan tubuh yang basah sepenuhnya dan guyuran air hangat di rambut kami dan bibir kami pun basah kami terus menikmati setiap detiknya. Pelan tapi pasti. Hingga puncak itu datang, menghempaskan kami dalam keindahan.

Kamipun mengakhiri malam pertama kami edisi kamar mandi, dengan bercanda dan saling membantu satu sama lain untuk membersihkan punggung kita masing-masing dengan sabun.

Pelukan dari belakang dan kecupan dibahuku menjadi perpisahan ketika suamiku lebih dulu keluar kamar mandi.

Kulihat jam 5 ketika aku keluar kamar mandi dan selsai berganti pakaian. Aku melihat suamiku kembali meringkuk di tempat tidurnya. Aku menyelimutinya dan melihat si kembar sudah membuka matanya tapi tidak menangis.

Ku biarkan rambut basahku tergerai, kubawa si kembar keluar kamar, menuju ke depan Tv di kasur kecilnya, lalu aku memasak. Menyiapkan sarapan.

Aku menghabiskan waktu antara memasak sambil berpikir, sekarang inilah keluargaku. Inilah yang akan ku lalui sepanjang hidupku.

Menjadi Istri dan Ibu.

Sudah hampir seminggu ini, Ibu dan Mama kembali kerumah masing2. Aku hanya tinggal berlima, dengan Suamiku, si Kembar dan si Mbak yang membantu menjaga si Kembar dan membantu pekerjaan rumahku. Tetapi 95% si Kembar berada di dekatku dan dalam pengawasanku. Hanya saja aku titipkan ke Mbak kalau aku sedang ada acara sebentar, seperti ke dokter semalam.

Aku memutuskan untuk tetap melanjutkan kuliahku hingga S2 ku selesai, tetapi kemungkinan besar, setelah libur semester ini aku akan kembali ke Australia dengan si Kembar. Dan aku tetap mendukung Suamiku untuk mengambil Spesialis Anak sesuai cita-citanya.

....

Setahun setelahnya

Kini anak-anakku sudah mulai bisa berjalan.

Tubuhnya yang putih dan berisi, memakai celana jeans sobek dan kaos polos hitam untuk Lano dan Kaos polos putih untuk Leno. Memakai pampers di dalam celananya, membuat mereka tampak ginuk-ginuk menggemaskan.

Mereka sedang sibuk berjalan keliling-keliling

ruangan dan si Mbak sedang menemani mereka dengan sabar.

Setaiap tamu yang datang pasti sibuk untuk mencium dan menghamipiri si Kembar, dan berupaya untuk menggendongnya. Tetapi, untuk membuat si Kembar mau digendong itu pasti butuh upaya. Pertama karena mereka sekarang sedang aktif-aktifnya, kedua berat badan mereka tak lagi ringan, menggendong selama 5 menit aja berasa seperti latihan beban di gym. ha.ha.

.....

Hari ini, Tepat 10 tahun perjalanan cinta ku dengan Kak Neam dan 1 tahun pernikahan kami, Aku membuka bisnis Tour dan Travel bersama Kak Orland dan Gerald di Surabaya sebagai Kantor Pusatnya dan di Jakarta serta Bali sebagai kantor cabangnya.

FIRST TOUR and TRAVEL, namanya.

S2ku baru saja selesai, aku telah lulus bahkan menyandang gelar Master of Communication. Aku menghabiskan masa setahun setelah liburan semester kemarin, dengan bolak-balik Surabaya-Perth bersama si Kembar dan Mamaku terkadang dengan si Mbak.

Kak Orland dan Gerald?

Telah menyelesaikan kasus mereka di Australia berbulan-bulan yang lalu. Mereka di tahan dan diinterogerasi selama 2 bln di Kepolisian Australia Barat (Perth).

Mereka tidak terbukti menjadi gembong Narkoba, tetapi salah satu dari ketiga teman Gerald lah (namanya Romero) yang menjadi DPO dan diduga sedang mencari link di Indonesia untuk dapat meluaskan jaringannya. Bahkan ketika akan terbang dari Perth ke Indonesia itulah diketahui bahwa Romero, tengah membawa narkoba di dalam lapisan sol sepatunya.

...

1. 2. 3.

Pemotongan pita untuk pembukaan First Tour dan Travel kamipun dimulai..

Aku ditengah, diapit oleh Kak Orland dan Gerald, sama-sma memakai kaos biru muda berlogokan First Tour dan Travel, kompak memotong pita pembukaan kantor kami ini.

Meliputi tour ke seluruh penjuru dunia, dan bekerja sama dengan berbagai macam maskapai penerbangan dari berbagai negara, membuat kami bercita-cita bahwa First Tour and Travel akan menjadi salah satu agen perjalanan yang sukses di Indonesia.

Kak Orlandpun sekarang telah berbahagia, dia sudah melamar Tara "my roommate di Aussie" menjadi istrinya dan tahun depan mereka akan menikah. Dan baru ku tahu belakangan selama Kak Orland tertahan di kepolisian Aussie, Ayah dari Tara lah yang membantu Kak Orland bebas. Tara adalah anak dari kepala The Royal Commission Police Service.

Sedangkan Gerald, ingin sekali mempunyai Istri orang Indonesia, maka dari itu Gerald masih bergerilya mencari jodohnya disini.

"Sayang, selamat ya !" suamiku memberikan hadiah padaku atas usahaku selama ini berkuliah dan mengasuh si Kembar dalam waktu bersamaan.

Aku membuka amplop coklat ini, aku mengeluarkan isinya. "Ya Allah sayang ini sertifikat ruko ini?" aku takjub tak percaya, teryata ruko yang kupakai sebagai kantor pusat First Tour and Travel ini dibeli oleh suamiku. Padahal awalnya kita hanya ingin menyewanya.

"Makasi sayangku." aku memeluknya erat-erat. Di depanku, Gerald dan Kak Orlandpun tersenyum.

"Beruntung lu cil punya jodoh dia." hahaha Kak Orland pun tertawa.

"Iya Kak Orland, beruntung banget. Makasi ya dulu udah jagain jodohnya Kak Neam." Aku megejekknya. ha.ha.ha

Acara pembukaan usaha kami pun berjalan lancar, semua relasi, keluarga dan teman kami undang semua, itung-utung sarana promosi. Kami hanya berharap usaha kami akan berkembang lebih baik kedepannya.

.....

Sesampainya dirumah..

Si Kembar sudah tidur dikamarnya sekarang, tidak lagi menjadi satu dengan Ayah Bundanya. Dengan penjagaan dari si Mbak tentunya.

Tetapi tahun depan si Kembar akan belajar untuk tidur di kamar masing-masing agar mandiri.

Begitulah perjalananan cinta kami hingga menjadi sebuah keluarga. Semua memang tidak ada jalan yang mulus, pasti berliku-liku.

Yang jelas Tuhan tidak akan menukar jodoh kita dengan yang lain, tapi mungkin terkadang Tuhan mengirimkan seseorang untuk menjaga jodoh kita terlebih dahulu.

"Sayang aku juga punya hadiah loh buat kamu." Aku tersenyum-senyum.

"Hayyo apa?" suamiku mendekat padaku dengan pikiran yang sudah berkelana.

"Tunggu sayang, bukan itu ihh kamu nakal sih. Ini loh." aku menunjukkan kotak kecil yang sudah ku beri pita.

Dia membukanya dan mengeluarkan isinya. "Testpack dan hasil check ku ke dokter. "kamu HAMIL sayang?" matanya berbinar-binar dan bibirnyapun terbuka tak percaya.

Aku mengangguk.

Kamipun berpelukkan. Berbagi kebahagiaan. Dan bersyukur..

"Aku HAMIL anak ketiga kami"

....TAMAT.....