Earlyta POV
"Astaghfirullahaladzim." pekik ku.
"Aduh, maaf-maaf saya tidak sengaja," namun orang yang sekarang berada dihadapan ku hanya menatap datar. Dan tanpa mengatakan sepatah kata pun dia berlalu pergi.
"Ih nyebelin deh. Jawab apa kek bukannya langsung pergi gitu aja. Eh istighfar Ly, nggak baik menggerutu. Semoga aja nggak ketemu lagi."
Aku segera melanjutkan langkahku untuk mencari ruang kepala sekolah. Setelah bertanya kepada salah satu siswa yang tidak ku ketahui kelas berapa, akhirnya yang aku cari-cari ketemu.
"Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga."
Setelah berbincang-bincang dengan kepala sekolah, aku diantarkan ke kelasku di 11 MIPA 1.
"Selamat pagi semua, hari ini kalian kedatangan teman baru. Namanya Earlyta." ku layangkan pandangan seraya tersenyum kepada semua teman baruku.
"Pak, ini beneran saya nggak salah lihat?" tanya salah satu siswa.
"Loh memang kenapa Ken?" guru yang ku ketahui bernama Pak Agung itu balik bertanya.
"Kok saya kayak lihat bidadari ya. Mukanya adem banget, Pak." jawab Ken dengan muka yang sok imut.
Celetukan dari siswa yang bernama Ken itu sontak mendapatkan sorakan dari siswa lain yang membuat suasana kelas mendadak riuh.
"Halah, gombal kamu. Lyta jangan mau kamu kena gombalan receh si Ken. Kuno banget Ken, Ken. Ckck." ucap Pak Agung yang langsung disambut dengan gelak tawa seluruh isi kelas.
"Sudah-sudah, Lyta kamu duduk sama Arisha ya. Arisha tolong kamu bantu teman baru kamu." ucap Pak Agung sambil menunjuk satu bangku kosong di sebelah siswi berambut panjang.
"Baik, Pak." kata teman baruku yang tadi Pak Agung bilang bernama Arisha.
Aku menghampiri meja ku dan dengan hangat disambut oleh Arisha.
"Ayo duduk sini," katanya dengan ramah sambil menunjukkan senyum lebarnya.
"Iya terima kasih," balasku tak kalah ramah.
Setidaknya hari pertama ku belajar di sekolah baru tidak terlalu buruk dan bahkan menyenangkan terlepas dari kejadian tabrakan dengan cowok muka tembok tadi.