Wu Xi dan Feng Ci mengangguk menyetujui.
"Tentu saja, itu lebih dari cukup," ucap Feng Ci yang didukung dengan anggukan Wu Xi.
Lu Ming tidak bisa berkata-kata.
"Jadi, maaf, Nak. Aku tidak bisa," ucap Feng Cang.
Lu Ming mengangguk pelan. "Tidak apa-apa. Tidak masalah," ucapnya sambil memaksakan senyuman.
"Urusan kalian sudah selesai, bukan?" Feng Ci melirik Wu Xi dengan mata yang dipenuhi permusuhan.
Lu Ming menggaruk kepalanya dengan kikuk. "Ah, ya."
Dia menatap Feng Cang dan Feng Ci secara bergantian. "Omong-omong, kalian memiliki nama keluarga yang sama. Apa kalian saudara? Kakak Feng, apa Bos Feng kakakmu?"
"Itu tidak ada urusannya denganmu," sahut Feng Ci.
Lu Ming malu saat mendengar ini. "Ba... baiklah. Kalau begitu, aku akan pergi. Bos Feng, jika lain kali aku kemari untuk bermain, jangan lupa memberiku potongan," ucapnya mencoba berbasa-basi.
"Kenapa aku harus memberimu potongan? Aku bukan lagi pemilik tempat ini." Feng Ci cemberut.
"Hah?"