"Tiga!"
"Dua!"
"Sat..."
Tiba-tiba terdengar deru mobil dan wajah Feng Cang menggelap saat melihat mobil hitam yang sudah melaju terlebih dahulu.
"Sial!" umpatnya lalu buru-buru menginjak pedal gas.
"Ahhh!!" Ah Shen berteriak histeris saat Feng Cang semakin menambah kecepatan mobil. Tidak bisakah kamu memberi tahu sebelum menginjak pedal gas? Dia belum siap, oke?!
Feng Xiu menghentakkan kakinya dengan marah saat melihat ini. "Bocah itu curang!"
Feng Ci mengerutkan kening tapi segera kembali ke ekspresi normalnya di detik berikutnya.
Feng Xiu menatap Feng Ci dengan marah. 'Bukankah kamu penyelenggaranya?! Kamu lihat, dia curang!"
"Hmm."
"Hmm?!" Feng Xiu semakin marah saat melihat Feng Ci yang sepertinya begitu tenang.
"Jadi apa? Perilaku berbudi luhur tidak berlaku di dunia balap jalanan," ucap Feng Ci. "Mereka yang tidak memiliki rasa takut dan bertindak dengan kejam biasanya yang menang. Mereka yang menghormati aturan dan membuat kesan baik selalu kalah."
"Atau bahkan mati," tambahnya.
"Aku pikir kamu seharusnya sudah tahu tentang ini?" Feng Ci menatap Feng Xiu.
Feng Xiu mendengus kasar. Ya, dia tahu. Tetapi, dia masih merasa dongkol setiap pihak lawan melakukan hal kotor semacam ini.
Feng Ci melirik Feng Xiu. "Sudah berapa lama kamu bermain?"
Feng Xiu yang sudah berhasil mengatur emosinya menuangkan anggur ke gelasnya sendiri. "Um, sekitar lima atau enam tahun?" jawabnya.
Feng Ci terlihat tertarik. "Itu cukup lama."
Feng Xiu tersenyum bangga.
"Jadi, katakan padaku," ucap Feng Ci dengan suara rendah hingga lebih terdengar seperti sebuah bisikan. "Apa kamu yang membuat Ratuku menyukai hal-hal semacam ini?"
***
"Feng Cang, bis... bisakah kamu menurunkan kecepatanmu? Lihat, itu hampir menyentuh batas maksimal!" ucap Ah Shen sambil menunjuk spedometer di depannya.
"Aku sudah membeli mobil ini. Aku harus menggunakannya secara maksimal," ucap Feng Cang sambil menyeringai. 'Kita tidak boleh menyia-nyiakan sesuatu seperti itu."
Ah Shen menatap Feng Cang dengan ngeri. Sial... Apa gadis ini masih Feng Cang-nya yang imut dan menggemaskan?!
Tiba-tiba raut wajah Feng Cang berubah serius. "Pegangan!" perintahnya.
"Ap... ahh!!" Ah Shen berteriak histeris saat mendengarkan bunyi ledakan dan api yang muncul di depan jalannya. Dia bahkan belum sempat berpegangan dan Feng Cag sudah melakukan drifting tanpa mengatakan apapun. "Ap... apa itu barusan?!"
"Petasan."
"Petasan?!" Ah Shen menatap Feng Cang dengan mata membulat. "Apa kamu yakin itu hanya petasan?!"
"Apa kamu takut?" Feng Cang malah balik bertanya.
"Takut! Tentu saja! Aku belum mau mati muda."
Feng Cang memiringkan kepalanya. "Balap jalanan adalah pengalaman di ujung maut yang berharga. Ini menakjubkan dan murni.Berkilau di tikungan dan belokan dengan iblis yang bersembunyi di sela-selanya. Ini adalah sesuatu yang menyenangkan!"
Ah Shen menatap Feng Cang dengan wajah lurus. "Jujur, kamu hanya ingin mengatakan kalimat terakhir, bukan?"
Feng Cang terkekeh pelan, tidak menyetujui atau pun mengelak.
"Aku tidak tahu apa yang membuatmu menyukai hal semacam ini," ucap Ah Shen.
Feng Cang menatap ke jalanan idi depannya dengan tatapan menerawang. "Kekuatan, otoritas, tantangan, resiko dan..."
***
"Petualangan! Kecepatan supersonik melampaui batas yang tak terbayangkan," ucap Feng Xiu dengan bersemangat. "Aku menyukai semua itu!"
Dia menatap Feng Ci yang sejak tadi hanya mendengarkan. "Bagaimana denganmu?"
Feng Ci mengalihkan tatapan ke anggur di gelasnya. Dia melamun untuk sesaat sebelum menjawab, "Kemuliaan, budaya, candu, komutas, dan keramaian," ucapnya. "Semua itu membuatku merasa bahwa aku... tidak sendirian."
"..." Apa ini? Kenapa kamu tiba-tiba menjadi melodramatis? Kita sedang membahas aksi yang mendebarkan dan menegangkan, oke?! Tolong, jangan merusak suasana ini!