Chereads / Setan dan Iblis: Dosa Seorang Pria / Chapter 31 - Crossdressing (?)

Chapter 31 - Crossdressing (?)

"Feng... Feng Cang," panggil Ah Shen lirih.

Feng Cang menoleh.

"Ak... aku rasa ini bukan ide yang bagus," ucap Ah Shen gugup.

"Menurutku, ini cukup bagus," sahut Feng Cang.

Ah Shen tidak bisa menahan diri untuk tidak melotot pada gadis itu. "Kamu jahat," desisnya. Bagaimana bisa kamu melakukan hal buruk seperti ini padaku? Bukankah kamu pernah mengatakan kalau kamu menganggapku seperti kakakmu sendiri?!

Ah Shen diam-diam menyeka air matanya yang tidak ada.

Feng Cang melemparkan senyuman menggoda pada Ah Shen. "Kamu cantik."

Ah Shen ingin menangis saat mendengarnya.

Oke, dia memang tidak mau Feng Cang pergi ke Zero Bar sendirian. Jadi, Feng Cang memutuskan membawanya bersamanya. Ya, itu tidak masalah... asalkan gadis itu tidak membuatnya melakukan cross dressing!

Ah Shen menatap refleksi dirinya di cermin. Gaun merah menyala, sepatu high heels, rambut pirang bergelombang, dan bibir yang dipulas lipstik berwarna senada dengan gaunnya... Ya Tuhan! Aku begitu seksi! Aku rasa aku jatuh cinta pada diriku sendiri.

Mata Ah Shen beralih pada Feng Cang yang sedang menyesap anggur. "Dari mana kamu tahu tentang seluk beluk bar ini?" tanyanya. Gadis ini bahkan bisa menemukan celah untuk masuk...

"Feng Ci."

"..." Sialan kau, Feng Ci! Kamu menghancurkan kepolosan adikku!

"Oh, dia juga menghadiahkan tempat ini sebagai kado ulang tahunku kemarin."

"..." Feng Ci, datanglah kemari. Aku berjanji aku tidak akan membunuhmu.

"Ratuku!" Feng Ci berjalan menghampiri Feng Cang sambil merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.

Ah Shen hampir tersedak minumannya saat melihat kehadiran Feng Ci. Panjang umur...

Dan seperti biasa, Feng Ci akan berusaha menusuk Feng Cang dengan belati dari belakang sambil memeluk gadis itu dengan hangat dan Feng Cang akan berusaha menahan belati menjauh dari tubuhnya sambil bersikap seakan-akan tidak ada yang terjadi.

"Wanita, kenapa kamu menatapku seperti itu? Apa kamu juga menginginkan pelukan?" Feng Ci melirik Ah Shen yang sejak tadi menatapnya dengan tatapan menusuk.

Seandainya tatapan bisa melukai, Feng Ci pasti sudah mati dengan tubuh yang dipenuhi luka-luka.

"... Tidak, terima kasih. Aku masih ingin hidup lebih lama." Ah Shen menggeleng sambil mengungkapkan senyum mengerikan.

Feng Ci tersenyum sekilas sebelum mengalihkan perhatiannya ke Feng Cang. Dia sepertinya tidak menyadari bahwa 'wanita' di depannya adalah musuh bebuyutannya. Hmm, kemampuan riasan Feng Cang memang luar biasa.

"Ratuku, apa yang kamu lakukan di sini? Apa kamu datang karena merindukanku?"

Ah Shen melotot. "Tak tahu malu," gumamnya pelan.

Feng Ci mendengarnya tapi tidak mengatakan apa-apa, hanya mengirimkan belati ke arah Ah Shen sebelum kembali menatap Feng Cang seakan tidak ada yang terjadi.

Ah Shen yang dikirimi belati hampir tidak bisa bernapas saaat melihat belati yang hanya berjarak sekian sentimeter dari kepalanya. Dia bahkan bisa melihat beberapa helai rambut palsunya terpotong karena bergesekan dengan belati milik Feng Ci.

Pada akhirnya, Ah Shen hanya diam-diam duduk sambil melindungi nyawa kecilnya, sebisa mungkin menjaga jarak dengan Feng Ci.