Zhu Jian mulai tertarik dengan Li Mei, dalam fikiran nya Li Mei adalah wanita yang tepat untuk di jadikan sebagai seorang patner dalam menjalankan rencananya.
"Li Mei, alasan ku sederhana. Aku membutuhkanmu untuk bekerja sama denganku. Bukankah kamu juga ingin menyingkirkan Xing'er?" Zhu Jian mulai membuka niat dalam hatinya. Mendengar Zhu Jian mengatakan hal yang tabu, Li Mei mulai tertarik dengan kelanjutan pembicaraan mereka.
"Aku tidak mengerti apa maksudmu. Apa menurutmu aku terlihat ingin menyingkirkan seseorang?" memicingkan mata.
"Tidak, aku hanya menebak. Apa tebakan ku salah?"
"Tidak salah, tapi juga tidak benar. Aku hanya ingin memberi kakak tersayang ku pelajaran berharga karena telah bermain-main denganku. Lalu Tuan sendiri apa ada masalah yang berhubungan dengan kakakku? Apakah ini mengenai Pangeran kedua?"
(Aku memang harus membalas dendam atas kematian dari Pemilik tubuh ini. Xing'er beserta ibunya telah menfitnah Sashuang *ibu Li Mei* Mereka memang harus menerima akibatnya. Tapi aku tidak ingin zhu Jian tahu masalah sebenarnya).
"Ternyata Putri Li Mei tidak seburuk yang di beritakan. Ini memang mengenai Adikku yang berusaha menyingkirkan ku. Belum lama ini aku di buru sekelompok orang, kemungkinan mereka suruhan dari Adikku, beruntung ada seorang wanita bercadar datang menolong dan aku belum sempat berterima kasih padanya. Adikku akan melakukan segala cara untuk menyingkirkan ku".
"Jadi, apa untung nya bagiku jika aku menjadi permaisuri mu?"
(Aku harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, pria ini terlalu licik. Dia bahkan bisa memanfaatkan Li Mei kapan saja jika itu memang Li Mei. Tapi aku adalah Yu Wei mantan anggota agen rahasia, Kita lihat seberapa licik dia di depan ku).
"Kita libatkan kakakmu untuk menikah dengan adikku. Jika mereka menikah kita lebih mudah untuk mengetahui gerak gerik mereka. Anggap saja ini seperti membunuh 2 burung dalam sekali panah. Jadi, apa kamu bersedia menjadi permaisuri ku?" Zhu Jian mendekati Li Mei, matanya memandang Li Mei seakan menunggu jawaban,
"Baik..! Untuk kali ini aku percaya padamu, Kita akan lanjutkan permainan ini. Aku akan menikah denganmu, Dan memerankan peranku sebagai Permaisuri mu. Ini sudah malam, lebih baik kita kembali" Li Mei berjalan didepan, dia tidak tahu kalau ada kerikil dan tersandung.
"Auugh.." teriak Li Mei, Dia terjatuh tepat di pelukan Zhu Jian. Sesaat mata mereka saling memandang.
(Pria ini, aku tidak menyadari ternyata dalam jarak sedekat ini dia begitu tampan. Setidaknya aku tidak terlalu rugi karena harus menikahi pangeran tampan).
"Mohon maafkan saya Yang Mulia, Saya meminjam Putri Li Mei terlalu lama" Li Mei dan Zhu Jian menghadap.
"Pangeran Zhu Jian menginap lah malam ini. Besok kamu baru membawa putri ku pergi". Li Mei tercengang mendengar apa yang di katakan ayahnya.
"Ayah, Apa maksud ayah berbicara seperti itu?"
(Apakah aku harus memerankan peranku secepat ini?).
"Putriku, besok Kakakmu Chen He akan membawamu ke Kerajaan Huanran tempat dimana kamu akan tinggal bersama Pangeran Zhu Jian. Pernikahan akan di laksanakan Lusa nanti, saat itu ayah akan datang bersama yang lain".
"Putri Li Mei, Apakah kamu merasa keberatan?" Zhu Jian memandang Li Mei,
(Jadi sekarangkah permainannya di mulai?).
"Tidak Ayah. Ayah.. Li Mei ada permintaan untuk ayah. Bisakah ayah menikah kan Kakak Xing'er dengan Pangeran Ke-2? Aku tahu Kakak sangat mencintai Pangeran Ke-2. Jadi apa salahnya Ayah menyerahkan kedua putri ayah ini pada Kerajaan Huanran. Saya percaya Pangeran Ke-2 pasti menerima lamaran yang Ayah ajukan" Li Mei memandang Zhu Jian dan memberi senyuman.
(Aku sudah selesaikan peranku. Sisanya kamu urus sendiri) Senyuman Li Mei sebuah isyarat untuk Zhu Jian.
(Bagus, Kamu mengerti maksudku Putri Li Mei. Ternyata memilih partner sepertimu sangatlah tepat).
"Benar.. Xing'er, apakah kamu mau menikah dengan Pangeran Ke-2?" Yang Mulia Raja memandang Xing'er untuk memberi jawaban.
(Li Mei.. apa yang kau rencanakan? Mengapa tiba-tiba kau mau menikahkanku dengan Pangeran ke-2? Bagaimana ini, jika aku menolak, Ayah pasti mengira aku mempermainkan nya. Tapi jika aku terima, Aku punya firasat kalau itu justru akan membuatku terjatuh dalam lubang yang sudah kubuat).
"Xing'er, ayo cepat jawab. Bukankah ini kesempatan kita untuk mendapatkan calon putra mahkota. Aku percaya pangeran ke-2 pasti akan mewarisi tahta suatu hari nanti".
(Memang benar, Pangeran ke-2 mendapatkan dukungan dari semua fraksi dan kepala keluarga. Tapi mengapa aku masih merasa resah?!).
"Baiklah Ayah, aku akan menikah dengan Pangeran ke-2". Mendengar itu wajah Raja berubah menjadi berbinar.
"Pengawal.. kabarkan berita tentang pernikahan ke2 putriku. Berikan beberapa koin pada rakyat agar mereka juga merasakan kebahagiaan yang sama". Yuan'er mendekati Raja dan mulai menghasut.
"Yang Mulia Raja, apakah Xing'er akan mendapat pernikahan yang mewah. Apakah Yang Mulia Raja bisa menjamin kehidupan putriku nanti?" Bisik Yuan'er.
"Tenang saja Permaisuri ku. Aku pasti akan membuat putri kita mendapatkan semua yang dia inginkan. Dia adalah putriku yang berharga, mana mungkin aku membuatnya menderita".
(Bagus, Jika seperti ini, Aku yakin Pangeran ke-2 pasti akan menjadi putra mahkota dan menduduki singgah sana raja. Maka kehidupan putriku akan terjamin).