Zhou Yi Cheng menerima semua kritikan, sindiran, dan bentakan dari kedua orang tuanya tanpa berkomentar apa pun. Ia seperti sudah di skak math oleh kedua orang tuanya.
"Kau sangat gegabah sekali!" sindir Zhou Wen Wang kesal. "Apa kau tidak punya otak, hah? Apa otak mu ada di dungkul dan pantat?"
"Paman, Bibi…" Li Zhi Jing berusaha membantu Zhou Yi Cheng.
"Tidak apa-apa." Zhou Yi Cheng menghentikan Li Zhi Jing membantunya berbicara. "Aku telah membuat Papa dan Mama khawatir dan ketakutan. Itu wajar jika mereka melampiaskannya pada ku."
"Kau…" Cheng Shi Ruo tak kuasa berkata lagi. Air matanya sudah mengenangi kelopak matanya. Ia sangat sedih, takut, serta kesal. Tapi ia tak sanggup melampiaskan perasaan itu kepada putranya yang sedang sakit dan terkulai lemas di ranjang rumah sakit dalam kondisi sekarat.
"Ma, marahi saja aku jika mau, jangan memendamnya." ujar Zhou Yi Cheng.