tubuh Chris dan Kate terkulai lemah tak berdaya, melihat keduanya kehilangan kesadaran Noah pun meminta beberapa pengawal untuk membawa Chris dan Kate ke tempat Cecilia di tahan.
Noah tak lupa meminta prajurit untuk mengikat erat tangan dan kaki keduanya agar mereka tidak bisa kabur, merekapun segera dibawa ke dalam tahanan.
Noah sama sekali tak menaruh curiga pada Eden, setelah berhasil menangkap Chris dan Kate, Noah lantas kembali ke ruang kerjanya.
tak ada waktu bagi Noah untuk beristirahat malam itu karena ia sedang mengurus dokumen penting yang berkaitan dengan Eden.
Noah benar-benar berencana menjadikan Eden sebagai istri sahnya dengan menggunakan nama Laluna, ia sedang melakukan proses pembuatan identitas baru untuk Eden sebagai warga Assiria.
saat tengah berkonsentrasi memeriksa dokumen, tak berselang lama seorang prajurit masuk ke ruang kerja Noah dan memberikan laporan.
prajurit tersebut menyampaikan pada Noah bahwa Lucas berhasil meloloskan diri dari sel tahannya.
'braaakkkkk'
suara gebrakan meja, betapa terkejutnya Noah dengan laporan tersebut, ia tak menyangka bahwa Lucas berhasil lolos padahal penjagaan istana begitu ketat.
Noah memutuskan untuk keluar ruangannya, ia meminta semua prajurit untuk mencari keberadaan Lucas sampai ke pelosok negeri.
bahkan Noah meminta agar penjagaan di perbatasan lebih diperketat dan setiap orang yang akan keluar wajib melakukan pemeriksaan.
ia pun memutuskan untuk keluar dan melihat situasi.
* * *
dini hari pun tiba, kira-kira pukul 3 pagi Eden bersiap.
ia bahkan telah bergganti pakaian serba hitam yang telah ia pesan melalui Vivian sebelumnya.
selain baju Eden juga telah memesan sebuah barang lain yaitu obat bius.
obat bius tersebut akan dioleskan pada jarum dan anak panah milik Eden.
karena ini bukanlah perang jadi Eden tidak memiliki alasan sampai harus membunuh seseorang, ia tak ingin ada korban jiwa dalam usaha pelariannya tersebut.
Eden memulai usahanya dengan menembakkan jarum bius pada beberapa penjaga yang berada di sekitar taman.
'poowww' 'poowww' suara tiupan nafas mendorong jarum-jarum beterbangan menuju leher para penjaga.
tak berselang lama mereka langsung pingsan, Eden kemudian keluar, ia melompat dan menuruni pilar-pilar penyangga balkon kamarnya.
sembari diam dan bersembunyi di balik pilar dan tembok, Eden terus melangkah mencari tempat yang minim penjagaan agar ia tak tertangkap.
sebelumnya Vivian sudah memberitahu Eden bahwa Lucas akan dibawa ke area hutan belakang istana oleh para penjaga bayaran Vivian, untuk itu Eden mengarahkan langkahnya menuju tempat tersebut.
selain itu ia juga sudah membuat janji bersama Marco dan Justin untuk bertemu di belakang istana.
sesampainya di halaman belakang istana, pemandangan aneh terlihat oleh Eden.
ia melihat ada tiga orang terikat pada kayu, dua perempuan dan satu laki-laki.
Eden tak bisa melihat dengan jelas siapa mereka, suara langkah kaki mengejutkan Eden.
seseorang membekap mulut dan mengunci tubuhnya dari belakang, Eden berusaha meronta namun si pria sangat kuat mendekap tubuhnya kemudian berbisik
"tenanglah ini aku Marco, ada penjaga menuju kesini"
ucapnya lirih di telinga Eden.
Eden berhenti meronta dan diam sambil menunggu para penjaga lewat.
Marco kemudian melepaskan dekapannya, Eden berbalik menoleh ke arah Marco dan membuat gestur seolah bertanya 'apa yang terjadi?' tanya Eden menggunakan bahasa isyarat
'aku juga tidak tau, kami sudah menunggu selama berjam-jam tapi penjaga bayaran Vivian tak juga datang bersama Lucas, malahan aku melihat hal aneh seperti yang kau lihat sekarang'
jawab Marco dengan menggunakan bahasa isyarat juga
'lalu apa yang terjadi, kenapa ada orang disana? apa kau tau sesuatu?'
tanya Eden lagi
'sepertinya mereka bukan penjahat, anehnya Noah sendiri sempat mengantar salah seorang dari mereka kesana lalu beberapa jam kemudian prajurit mengantar 2 orang lagi, aku tak yakin tapi ini bukan sejenis eksekusi mati. jika Noah mengantar sendiri berarti mereka tahanan spesial'
jawab Marco menjelaskan apa yang ia lihat selama menunggu Eden di tempat tersebut.
Eden kemudian kembali melihat kearah ketiga orang yang di ikat, ia mengerutkan dahinya agar pandangan matanya lebih fokus.
'!!!!!???!!!!!!!'
Eden sedikit terkejut dan menoleh kearah Marco kemudian berbicara dengan bahasa isyarat lagi
'aku tau wanita itu, dia pernah menolongku saat aku sekarat di istana, ceritanya panjang, tapi kita harus segera menyelamatkan nya'
Eden melangkah maju, namun Marco menahan Eden dengan memegang tangganya.
Eden menyentuh tangan Marco dan matanya seolah berbicara bahwa ia harus menyelamatkan perempuan tersebut.
Marco pun akhirnya mengerti yang diinginkan Eden, ia setuju untuk membantu menyelamatkannya.
Eden masih memiliki banyak jarum bius, ia memberikan beberapa pada Marco dan Justin.
mereka pun segera berpencar dan membius para penjaga.
beberapa penjaga sempat sadar dan melawan namun dengan keterampilan ketiganya sebagai blood Hunter mereka berhasil membuat para penjaga pingsan dengan memukul beberapa titik Sadar.
Eden bergegas mendekati seorang wanita tersebut, ia dalam kondisi pingsan dan Eden mencoba untuk menyadarkan dengan menepuk-nepuk pipi wanita Tersebut, dia adalah Cecilia.
Cecilia mulai membuka matanya pelan, ia terkejut melihat Eden berada di hadapannya dan gak sengaja air matanya jatuh.
Eden kemudian berkata,
"tolong hentikan tangimh nona, ini bukan saatnya untuk mengeluarkan air mata, kita harus segera pergi"
ucap Eden seolah tergesa-gesa.
Cecilia kemudian melihat sekeliling dan mendapati Kate juga Chris sedang terikat seperti dirinya.
"tolong selamatkan mereka juga, mereka adalah teman ku"
ucap Cecilia
Justin bergegas melepas ikatan Chris dan juga Kate sambil membangunkan keduanya,
sedangkan Marco terus mengawasi sekitar.
tak berselang lama keduanya pun tersadar,
"tak ada waktu lagi kita harus segera pergi"
ucap Justin
tak berselang lama para penjaga datang dan mendapati ketiga tahanan di bebaskan oleh beberapa orang.
mereka pun lantas menyerang dan membuat kegaduhan pagi itu di belakang istana.
mengetahui para prajurit datang, Eden bersiap dengan yang lain untuk melawan para prajurit.
Eden menutup wajahnya dengan cadar dan mulai mengeluarkan pedang, sedangkan yang lain bersiap dengan senjata masing-masing.
serangan pagi hari yang menimbulkan kegaduhan seisi istana, darah bercucuran, banyak prajurit yang mati namun tak berhenti menyerang Eden dan teman-temannya.
sampai lah pada akhir pertarungan, dimana mereka mulai lelah menghadapi prajurit yang tidak ada habisnya, Eden meminta yang lain untuk pergi satu persatu.
ia meminta Justin dan Kate pergi karena melihat kondisi keduanya yang semakin parah dengan darah yang terus mengalir di sekujur tubuh mereka.
Eden juga meminta Cecilia untuk ikut dengan keduanya karena Eden tau bahwa Cecilia memiliki ramuan yang dapat menyembuhkan luka.
awalnya Cecilia tidak mau namun Eden terus memaksanya pergi hingga membuat Cecilia tak memiliki pilihan lain dan menuruti Eden.
Eden kemudian memanggil white dengan bersiul, tak berselang lama white datang.
Justin membantu Cecilia dan Kate untuk menaiki white dan terakhir iapun naik di punggung white, Eden meminta white untuk membawa ketiganya menuju perbatasan karena sudah ada orang yang menunggu mereka disana.
white menuruti perintah Eden dan membawa ketiganya pergi.
kini tinggal Marco, Chris dan Eden yang terus melawan para prajurit.
'tttcccaaassshhh'
suara anak panah melesat menusuk tubuh Marco, tubuhnya mulai lemah, ia jatuh terduduk dengan darah yang terus mengalir keluar tubuhnya.