Chereads / Laluna / Chapter 48 - Meloloskan diri 2

Chapter 48 - Meloloskan diri 2

(di waktu yang sama)

Noah terus melangkahkan kaki menuju gerbang utama, ia ingin memastikan bahwa prajuritnya telah menemukan Lucas.

langkahnya tiba-tiba terhenti mendengar suara lonceng besar yang berada di belakang istana.

lonceng besar biasanya dibunyikan ketika ada penyusupan besar-besaran oleh musuh.

fokusnya pecah, ia tiba-tiba teringat Eden, Noah memiliki firasat buruk tentang bunyi lonceng tersebut dan ia pun memutuskan untuk pergi memeriksa.

prajurit terus berlarian ke belakang istana, mereka mendahului langkah Noah, peristiwa tersebut membuat perasaan Noah semakin kacau.

sesampainya di halaman belakang istana, Noah berdiri tepat di atas menara pengawas, ia melihat pemandangan mengerikan.

banyak prajurit tewas bersimbah darah, pandangannya tertuju pada tiga orang yang sedang melawan.

Noah ingin memastikan apakah Eden merupakan salah satu dari mereka namun pandangannya tak bisa fokus karena minim pencahayaan.

Noah memerintahkan prajurit untuk memanah menggunakan panah api agar ia bisa melihat keadaan dibawah sana, Noah mengangkat tangannya kemudian mengayunkan kedepan.

anak panah melesat menuju ketiganya, namun Noah masih belum bisa melihat dengan jelas.

ia lagi-lagi mengangkat tangan dan mengayunkannya, kali ini beberapa anak panah yang melesat membakar rerumputan di sekitar, panah terus menghujami ketiganya tanpa sengaja salah satu anak panah menuju ke arah Eden namun ia tak menyadarinya.

Marco dengan sigap menghalau serangan tersebut tapi anak panah malah menembus tubuhnya.

'tttcccaaassshhh'

suara anak panah melesat menusuk tubuh Marco, ia tak dapat menghindari lesatan anak panah tersebut.

Marco jatuh terduduk dengan darah yang terus mengalir keluar tubuhnya,

"Marco!!"

teriak Eden sambil berlari kemudian menopang tubuh Marco, kondisi nya kini mulai melemah.

Eden memandangnya, ia sama sekali tak bisa fokus bertarung, pikirannya begitu kacau, Eden sangat takut melihat kondisi Marco dan mulai berfikir bahwa Marco akan mati.

Eden sempat menitikkan air mata dan melihat Marco, kemudian berteriak pada Chris,

"pergilah!!!"

ucapnya sambil menoleh kearah Chris.

Chris menoleh ke arah Eden,

"aku tidak bisa nona, anda saja yang pergi"

ucap Chris sambil terus menghalau serangan

"aku mohon pergilah bersamanya, bawa dia, selamatkan dia, biar aku yang melawan mereka, aku mohon"

ucap Eden sambil terus terisak.

namun Chris tetap saja egois dan tak mau mendengar.

Eden menghapus air matanya, sudah tak ada waktu lagi, ia kemudian memanggil blue, salah satu kawanan serigala yang juga menyelamatkan dirinya saat di hutan secret dulu.

'krrsskkkkkkk' 'krssskkkkk' 'wuuusssshhhhh' suara angin yang berhembus mengiringi k datangan blue.

blue mendekat sambil terus mengendus-endus tubuh Eden lalu berhenti dengan posisi sedikit duduk.

Eden kemudian berdiri perlahan sambil menopang tubuh Marco ia membantunya untuk menaiki blue.

setelah itu, Eden berjalan mendekati Chris, ia pun ikut menghalau serangan yang tak hentinya memojokkan mereka.

ia terus mengayunkan pedangnya, begitu marahnya Eden hingga ia berkata,

"pergilah, biar aku yang menyelesaikannya"

ucap Eden dengan suara berat dan tatapan mata penuh amarah.

Chris sedikit terkejut mendengar ucapan Eden, terlihat jelas dari sorot mata Eden tekat yang sangat kuat dan juga menakutkan.

Chris menyerah, ia menurut pada perintah Eden, ia tau bahwa kemampuan Eden jauh diatasnya sehingga ia memilih untuk percaya pada apa yang akan dilakukan majikannya tersebut.

Chris berbalik melangkahkan tubuhnya kebelakang, ia mendekati blue lalu menaikinya kemudian berpamitan pada Eden dan mengarahkan laju blue untuk pergi menuju perbatasan.

Eden melepaskan cadarnya, kini wajahnya tak lagi tertutupi, ia terus maju menangkis satu persatu serangan yang mengarah padanya.

kini ia hanya sendiri, sembari menghalau serangan, Eden terus memikirkan cara agar bisa keluar dari istana dan mengalihkan perhatian prajurit agar tak mengejar Marco.

'srrrkkkkk' lengannya tergores mata pedang, 'srrkkkkk' kini kakinya pun tak luput dari serangan prajurit.

darah Eden mulai mengalir, ia mulai kelelahan, 'tidak bisa dibiarkan, aku akan mengeluarkannya'

gumam Eden dalam hati seraya menutup matanya.

dari atas menara Noah tau bahwa Eden lah yang sedang berada dibawah, ia memberikan komando untuk menghentikan serangan namun para prajurit tak kunjung berhenti dan malah terus menyerang Eden.

Noah sangat marah, ia mengambil pedang salah satu prajurit dan berjalan turun untuk membantu Eden.

"hentikan!!!!"

ucap Noah menghampiri salah seorang komandan.

"maaf yang mulia hamba tidak bisa, ini merupakan pemberontakan"

ucap komandan pada Noah

"kau.. beraninya kau!!!"

sambil menghunuskan pedang ke arah komandan, lalu menjatuhkan pedangnya dan mencengkeram kerah si komandan.

tak berselang lama asisten Noah datang mencoba untuk melerai keduanya.

komandan tersebut kembali berbicara pada Noah,

"hamba tak bisa mentolerir kejadian yang memporak-porandakan istana.. sudah 20 tahun hamba selalu mengabdi untuk kerajaan Assiria, anda tidak boleh egois melupakan negara hanya karena seorang wanita yang mulia"

sembari melepaskan cengkraman Noah dari kerah bajunya.

Noah perlahan melepaskan kerah baju si komandan, wajahnya bimbang karena ucapan si komandan.

tak berselang lama, anak panah menghujani para prajurit dan membuat mereka tewas seketika.

peristiwa itu begitu mengejutkan prajurit yang berada di menara pengawas, komandan bahkan Noah sendiri ikut heran dengan serangan anak panah yang begitu banyak.

tak ada yang berani membalas serangan tersebut, karena masih belum terlihat siapa yang mengirimkan serangan sedahsyat itu.

kobaran api terus membara membakar rerumputan, disana terlihat seseorang berdiri tegap membidik menggunakan busur panah, busur tersebut seolah siap melesat pada siapa saja yang mencoba mendekat.

Eden, dia lah yang berdiri dan melesatkan seribu anak panah dalam satu serangan.

tubuhnya mulai terkoyak karena luka yang ia alami, Eden menurunkan anak panahnya, tanpa menghiraukan sekitar Eden pun pergi, ia berlari sekuat yang ia bisa kemudian melompati pagar pembatas istana.

orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut lupa bahwa Eden adalah seorang blood Hunter dengan kemampuan bertahan di atas rata-rata, bahkan meskipun terluka mereka masih mampu berlari selama 6 jam tanpa berhenti.

komandan memerintahkan prajurit untuk melakukan pengejaran terhadap Eden, Noah pun tak tinggal diam, ia juga melakukan pengejarannya sendiri menggunakan kuda bersama asistennya.

* * *

(di perbatasan Assiria)

Louise telah sampai bersama para prajurit, ia memerintahkan para prajurit untuk berdiri siaga.

Arthur yang sedari tadi menunggu kedatangan kakaknya pun berjalan dan menyambut Louise dengan saling memeluk.

sedikit memalukan bagi yang melihat namun keduanya tak peduli.

Arthur menjelaskan bahwa Eden sedang dalam perjalanan menuju keluar istana dibantu oleh Marco dan Justin.

Arthur meminta Louise untuk menunggu, tak berselang lama terlihat serigala berlari menuju barisan prajurit Louise.

setelah diamati srigala tersebut membawa 3 orang diatasnya, mereka adalah Justin, Cecilia dan Kate.

kondisinya bersimbah darah, Justin turun terlebih dahulu diikuti oleh Cecilia yang kemudian membantu Kate untuk turun perlahan.

Arthur menghampiri ketiganya dan bertanya,

"apa yang telah terjadi?"

tanya Arthur pada Justin

"kami di serang dan Eden sedang menghalau serangan bersama Marco dan satu orang teman mereka"

sembari menunjuk dan melihat kearah Cecilia dan juga Kate.

"kau, bukankah kau pelayan Eden sewaktu di the Great Aztec? bagaimana kau bisa..."

Cecilia memutus ucapan Arthur,

"maaf yang mulia ceritanya panjang, hamba akan menjelaskannya nanti, sekarang hamba harus mengobati luka mereka berdua"

memberi hormat dengan menundukkan kepala kemudian menuntun Kate ke barisan belakang prajurit dan membantunya duduk.

Arthur masih saja penasaran dengan apa yang terjadi, ia mendekati Justin yang sedang berjalan mengikuti Cecilia dan meraih lengan Justin kemudian meletakkannya pada pundaknya untuk membantu Justin berjalan.

Arthur pelan-pelan mendudukkan Justin di sebelah Kate, Cecilia yang sadar kalau pangeran Arthur mendekat pun mulai berbicara.

"sebenarnya kami juga melakukan pencarian terhadap nona Eden, ceritanya cukup panjang dan intinya Noah menjebak aku dan Chris. ia mengurung kami di dalam penjara khusus bersama satu orang tahanan lainnya, hanya ada kami bertiga di dalam sana"

ucap Cecilia sembari melumuri luka Kate dengan ekstrak middlemist Camelia

"siapa nama tahanan itu??"

tanya Justin penasaran dengan cerita Cecilia

"Lucas, dia adalah orang yang menolong nona saat terluka di hutan secret"

ucap Cecilia menjawab pertanyaan Justin

"dimana dia sekarang?"

tanya Justin kembali

"dia bersama dengan kedua teman ku, sebenarnya kami berencana menyelamatkan Cecilia dan Chris namun karena Cecilia dipindahkan maka kami terbagi menjadi dua tim, Chris meminta kedua teman ku untuk membatu Lucas kabur sedangkan aku dan Chris pergi mencari Cecilia tapi kami malah berakhir di halaman belakang istana"

ucap Kate menjawab pertanyaan Justin.

tak berselang lama seekor serigala berlari dan mendekat, betapa terkejutnya mereka dengan apa yang terlihat, srigala tersebut datang hanya membawa Marco dan Chris tanpa Eden

'!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!'