"Warning!!! Cerita ini hanya boleh di baca dengan usia 21++!!!"
"Untuk yang masih di bawah umur, di larang keras untuk membaca cerita ini!!!"
***
Pramadi tertawa dalam desah. Kemudian, Christi mengulurkan kedua tangannya, dan Pramadi menyambutnya dalam pelukan. Mereka bisa bersentuhan, merkea bisa saling berciuman. Rasanya sama seperti hari-hari yang lalu bersama Christi. Pramadi merasa gembira sekali. Luar biasa kegembiraannya, karena kapan pun ia mau, ia bisa memanggil Christi yang cantik itu.
"Chris, Rea sudah kembali. Dia tidak bisa di sembuhkan." ucap Pramadi.
Christi mengangguk, jemari tangannya mempermainkan rambut yang berjuntai di kening Pramadi.
"Aku tahu, Pram. Dulu, sudah pernah ku bilang, tak akan ada yang bisa menyembuhkan Rea. Sekarang nasibnya ada di tangan mu." balas Christi.
"Ya, tapi… tapi aku sulit menemukan Egga, Chris." Pramadi bersungut-sugut. Seperti anak kecil. Christi tertawa sambil mencubit bibir Pramadi.
