Pandangan mata Pramadi menjadi berkunang-kunang melihat adegan mengerikan itu. Namun, ia sama sekali tidak bisa bergerak sedikit pun. Urat-uratnya terasa menjadi kaku seperti kawaat. Matanya pun sukar berkedip. Ingin memejam kuat-kuat seperti Yongki, tetapi tidak ada kesanggupan sedikit pun.
Bahkan, sampai seluruh kulit tubuh Benson terkelupas, robek di sana-sini, Pramadi masih belum bisa memejamkan mata. Akibatnya, ia pun melihat gerakan daging-daging tubuh Benson yang menjadi melepuh, lalu pecah. Melepuh lagi, lalu pecah lagi. Sampai semua daging menjadi rusak begai habis di cacah-cacah.