Pramadi terperanjat melihat keadaan di dalam kamar itu. Ternyata tidak ada Christi. Tidak ada manusia siapa pun di dalam kamar itu. Tetapi, di tengah kamar tersebut, dekat dengan meja marmer, terdapat sosok benda berdiri dengan tinggi antara 167 cm.
"Oh, jalangkung itu sudah ada di tempatnya semula?!" Pramadi menggumama dengan hati berdebar-debar. "Apakah halusinasi ku saja?"
Kemudan, di dekatinya jalangkung itu. Di perhatikan dengan teliti, bahkan kali ini di sentuhnya tulang belulang pada bagian jari-jari jalangkung. Oh, benar. Itu bukan halusinasi. Jalangkung memang masih di tempatnya semula dengan gaya dan posisi yang sama.
"Aneh…?! Padahal tadi pagi jalangkung itu hilang. Lenyap. Aku mencarinya setengah mati tidak berhasil. Ehhh… sekarang ia kembali berada di tempat semula. Lalu, siapa yang mengembalikannya, ya? Tak mungkin Benson, sebab ia telah mati."