Nelson menyempatkan singgah di sebuah café kecil dekat pelabuhan. Di sana ia bertanya-tanya kepada siapa pun yang menurutnya dapat memberikan informasi tentang Yuira.
"Perempuan yang saya cari itu berambut panjang, agak tinggi, sekal, cantik dan berhidung bangir. Wajahnya datar-datar saja, tanpa ekspresi yang pasti." tutur Nelson kepada seorang pelayan café.
"Apakah perempuan itu jarang bicara, Tuan? Maksud saya… dia seorang pendiam?" tanya pelayan café memastikan.
"Ya. Benar. Dia memang seorang pendiam!" jawab Nelson bersemangat.
"Tempo hari dia memang sempat datang ke mari, sempat pula menjadi pusat perhatian para tamu lainnya, tapi… agaknya mala mini dia tidak datang, Tuan. Coba cari di café seberang." ucap pelayan café.