Tiba-tiba Nelson mendengar suara mengerak serak, seperti jeritan seekor sapi yang sedang di sembelih. Suara itu terdengar dengan jelas di sela deru gemuruh hujan.
"Kkkrrrrrrhhhhhhkkk…!!"
Spontan mata Nelson memandang ke atas. Ternyata suara itu berasal dari sesosok mayat yang sudah tidak utuh lagi keadaan fisiknya. Tangannya telah hilang satu, wajahnya keropos sebelah, perutnya pun bolong bagaikan goa angker. Tapi ia masih punya sepasang mata yang memancarkan cahaya merah membara. Rupanya mahkluk berambut panjang yang rontok sebagian itulah yang menjadi komandan para mayat itu. Terbukti dengan suaranya yang mengerang serak memanjang tadi telah membuat mayat-mayat di sekitar Nelson mulai mengangkat kedua tangannya perlahan-lahan, siap-siap untuk mencekik atau menjarah Nelson sejadi-jadinya.