Mosan menghembuskan napas, menenangkan diri.
"Mereka sudah menelan telur pemberian mama." kata Mosan.
"Syukurlah kalau begitu. Tapi firasat ku mengatakan, Sange dan Desly akan bersekutu untuk menyerang keluarga mu." kata Bianca.
"Hahh…?!" Mosan terbelalak kaget.
"Itu hanya firasat ku." kata Bianca.
"Mereka bersekutu?!" tanya Mosan memastikan.
"Desly menginginkan kematian Arien, supaya dia bisa menempati raga perempuan lain dan perempuan itulah yang akan mendekati mu. Dengan begitu Desly dapat menikmati kehangatan mu lagi." jelas Bianca.
"Tapi kenapa dia bersekutu dengan Sange?" tanya Mosan.
"Karena Sange tetap menyimpan dendam pada mu. Sasarannya adalah keluarga mu." jawab Bianca.
"Apakah aku harus menyerahkan diri pada polisi sekarang juga?" tanya Mosan.
"Atasi dulu kedua roh itu. Ingat apa kata mama? Sange sudah tidak membutuhkan hukum duniawi. Dia akan menghukum mu dengan caranya sendiri. Itu yang perlu kau atasi lebih dulu, baru mengatasi hukum duniawi." jawab Bianca.
