Belum sempat Mosan melangkah, seorang perawat tampak tergesa-gesa memanggil dokter yang sedang bicara dengan Lisnna. Perawat itu memberitahukan bahwa Desly sudah siuman. Maka dokter itu pun bergegas masuk. Moasn, Ebbon dan Lisnna belum di izinkan menemui Desly. Mereka hanya bisa memperhatikan dengan hati sedih dari luar kamar, lewat kaca jendela.
Lisnna menitikkan air mata melihat adiknya merintih dengan gerakan lemah sekali. Ia berusaha bicara kepada dokter dengan suara pelan, sehingga dokter itu harus mendekatkan telinganya. Tak lama kemudian perawat yang tadi keluar lagi dan bicara kepada Lisnna.
"Dokter mengizinkan nyonya dan tuan berdua menjenguknya. Silakan masuk." ucap perawat itu.