White wolf adalah serigala yang selalu berkelompok, mereka berburu mangsa mereka dengan cara mengintai dan mengelilingi mangsanya. Mereka berbulu putih dan memiliki tubuh sebesar kambing di bumi, namun seekor Alpha White wolf memiliki tubuh yang besarnya seperti seekor sapi normal.
Alpha adalah pimpinan dari setiap kelompok White Wolf, perubahan White Wolf biasa menjadi Alpha disebabkan karena jumlah mana dalam tubuh seekor White Wolf sudah melebihi kapasitas normalnya, lalu tubuhnya mulai menyesuaikan dengan jumlah mana tersebut dengan mengubah mana yang berlebihan menjadi semacam mutasi pada tubuhnya dan memperbesar ukuran dan kekuatan tubuh White Wolf.
Seorang Alpha White Wolf memiliki kemampuan sihir angin yang dihasilkan dari mulutnya. Sihir dalam monster dihasilkan karena insting dan mereka harus melatih kemampuan tersebut sendiri mengikuti instingnya, sedangkan White Wolf biasa hanya menggunakan mana mereka untuk memperkuat tubuhnya saja seperti monster biasa pada umumnya. Pusat mana pada setiap monster berbeda-beda tergantung spesiesnya, dan bila kandungan mana dalam tubuh monster semakin besar, maka mana tersebut akan membentuk kristal yang disebut kristal mana oleh manusia.
Kristal mana memiliki berbagai fungsi sebagai sumber energi dan pengisi mana darurat dalam pertarungan, dan penyerapan mana dari kristal mana lumayan cepat, dan dalam pertarungan antara petarung, penyihir ataupun pendekar sihir, jika mana mereka habis di tengah-tengah pertarungan menandakan kekalahan. Oleh karena itu kristal mana sangat dibutuhkan oleh manusia, dan setiap orang yang mengandalkan mana dalam melindungi dirinya pasti membawa kristal mana kemanapun mereka pergi.
Kristal mana memiliki kandungan mana yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh jumlah mana yang dimiliki monster pemilik kristal mana tersebut.
Namun dalam penyerapan mana dari dalam kristal mana, tidak semua mana murni terserap kedalam tubuh, oleh karena itu kristal mana tidak bisa menambah kapasitas mana dan hanya mengisi mana saja.
***
Kabayan menggenggam erat golok di tangannya, tangannya sedikit gemetaran, dia mengatur napasnya untuk menenangkan dirinya, sedangkan Tedi mengangkat tubuhnya dan berdiri dengan kedua kakinya sambil mengeluarkan teriakannya.
Kabayan dan Tedi berada di depan pintu kayu rumahnya, di depannya ada 5 ekor white wolf yang sedang memperhatikan Kabayan dan Tedi dengan mata yang tajam.
Ketika kelompok white wolf itu mendengar teriakan Tedi, mereka memundurkan kakinya sedikit karena sedikit takut dengan Tedi. Namun tidak lama kemudian, terdengar suara lolongan serigala yang keras dari pepohonan, dan Kabayan melihat seekor serigala yang memiliki tubuh lebih besar dari serigala yang ada di depannya.
Serigala itu melangkahkan keempat kakinya menuju Kabayan dan Tedi, lima serigala itu pun membukakan jalan untuknya. Tedi mengeluarkan geraman kecil membalas pandangan tajam Alpha itu, Alpha tersebut menunjukkan gigi tajamnya dan berlari ke arah Tedi, tiga ekor serigala mengikuti Alpha untuk menyerang Tedi, sedangkan dua ekor serigala maju untuk menyerang Kabayan.
Tedi terlihat marah dengan serigala serigala yang berani menyerangnya itu, dia menggeram dan mencakar Alpha yang berada di depannya, namun Alpha itu membelokkan arahnya dan white wolf yang lain maju dari tiga arah yang berbeda ke arah Tedi, Tedi secara reflex mengayunkan tangannya untuk memukul kepala dua ekor white wolf dengan kedua tangannya, dia ingin mencakar mereka namun posisi Tedi yang terkepung menyulitkan Tedi untuk mencakar dan hanya bisa mengayunkan lengannya saja. Dua serigala itu pun terbang terkena ayunan tangan Tedi dan terjatuh direrumputan , mereka mengeluarkan suara seperti kesakitan karena terkena pukulan di kepala.
Namun satu ekor white wolf berhasil menyarangkan giginya ke punggung Tedi, Tedi berteriak kesakitan, sudah lama dia tidak merasa sakit , meskipun bulu dan kulitnya tebal, dan tubuhnya mengandung mana yang mengalir dan menguatkan tubuhnya, tetap saja ia merasa sakit ketika gigi dan taring menusuk ke tubuhnya itu. Alpha white wolf yang tadi menghindari cakar Tedi mulai menyerang dan mencakar paha kiri Tedi, Tedi membalas cakaran itu dengan menendang Alpha dengan kaki kanannya sambil meneriakan teriakan yang ia tiru dari Kabayan yang berarti ' tendangan elang'.
Alpha tersebut agak terkejut dengan balasan dari Tedi dan ia terkena tendangan kaki tedi di daerah perutnya, Alpha itu pun mengeluarkan sedikit darah dari mulutnya dan dia mulai mundur dengan cepat, matanya memerah melihat Tedi yang memundurkan badannya kepada pohon dan membuat white wolf yang menggigitnya terjepit diantara punggung Tedi dan pohon, lalu white wolf itu pun terjatuh. Alpha ini merasa terhina karena terkena tendangan tadi, dan anak buahnya yang Tedi kalahkan membuatnya murka, dan dia pun mengeluarkan lolongan keras.
*****
Kabayan melihat dua ekor white wolf yang menuju ke arahnya dan mulai mengalirkan mananya ke golok saktinya, dua ekor white wolf itu menyerang dari arah yang berbeda, dan Kabayan hanya bisa menyerang salah satu dari mereka berdua. Golok Kabayan mengarah ke kepala white wolf yang ada di sebelah kanan dan white wolf itu terkejut melihat kecepatan Kabayan yang sangat cepat, dan ketika white wolf itu akan menghindar, dia menyadari semuanya sudah terlambat, golok tersebut menusuk diantara kedua matanya dan menembus sampai ke otaknya.
Cipratan darah dari white wolf yang Kabayan tusuk membuat pakaian compang-campingnya berwarna merah, Kabayan bisa melihat potongan-potongan otak white wolf menempel pada bajunya, tangannya masih gemetar dan ia masih belum terbiasa dengan pertarungan tanpa sensor ini, perutnya merasa mual mencium aroma aneh dari darah dan otak white wolf. Namun ia tersadar oleh teriakan Tedi yang terkena gigitan white wolf di punggungnya, dia melirik ke arah tedi dan ia terkejut ketika gigi dan tarung white wolf lain mulai menancap 3cm pada permukaan lengan kirinya, Kabayan berteriak kesakitan dan meloncat ke arah yang lain, namun itu menyebabkan sebagian daging dari lengan Kabayan robek, dia merasa sakit sekali..
Rasa sakit itu membuat Kabayan merasakan hal baru dalam hidupnya yang disebut amarah. Dia orang yang belum pernah merasakan marah pada seseorang dan warga di desa sangat ramah sekali, dia memiliki sifat yang ramah karena memang begitulah lingkungan tempat ia hidup sejak kecil. Dia merasa ingin meluapkan emosi dalam dirinya itu, dia menatap tajam white wolf yang baru sadar jika temannya itu tinggal kenangan. Kabayan berteriak dengan keras " PAEH SIA ! "
dengan mata yang buas wajahnya benar-benar tidak seperti Kabayan yang seperti biasanya, dia lebih terlihat seperti seekor hewan buas yang sedang mengamuk.
Kabayan pun meloncat maju ke arah white wolf yang masih memiliki sedikit daging milik Kabayan di gigi dan taringnya itu, Kabayan mengayunkan goloknya dari bawah dan mengenai dagu white wolf, namun goloknya tidak berhenti sampai di situ saja, dengan postur tubuh yang maju meloncat ke arah white wolf itu, tubuh Kabayan tetap maju ketika goloknya membelah white wolf itu dari tengah dagunya sampai ke bagian belakang tubuhnya menjadi dua, dan Kabayan melaju diantara kedua bagian tubuh white wolf yang terbelah. Setelah kaki Kabayan menyentuh rumput, masing-masing bagian tubuh white wolf itu jatuh ke rumput yang penuh dengan darah dan organ dalamnya yang berserakan.
****
Alpha yang sedang murka dan berencana mengeluarkan sihirnya itu terhenti ketika dia terkena cipratan darah dari arah Kabayan, dia melihat dua anak buahnya terkapar dengan tubuh yang terpisah, lalu dia melihat seorang manusia yang lebih pantas disebut monster daripada dirinya. Rambut, wajah, tubuh, semuanya yang ada pada tubuh monster itu hanya darah kecuali kedua mata dengan bola mata hitamnya yang terbuka lebar dan terlihat sangat menyeramkan, monster itu berlari dan melompat ke arahnya. Dia bahkan belum sempat mengeluarkan sihir anginnya sebelum dia merasakan tebasan benda tajam yang menebasnya dari mulut dan menanjak sampai ke otaknya. Sebelum dia mati, dia tidak pernah bergerak sama sekali dari tempatnya, dia merasa tidak bisa bergerak dan insting di dalam pikirannya terus berteriak bahwa dia tidak akan bisa selamat dari monster itu dan menyuruhnya untuk cepat melarikan diri. Namun tubuhnya tetap terdiam melihat monster itu semakin mendekat, dia merasa bayangan kematian sudah menghampirinya. Alpha ini pun memejamkan matanya sebelum dia mati dan tidak ada rasa sakit sedikitpun yang dia rasakan, hanya ketenangan.
****
" Hah..hah..hah.." Tedi melihat Kabayan yang bernapas tidak karuan, dan di sekitarnya terdapat para korban mutilasi. Setelah membunuh Alpha dari segerombolan white wolf ini, Kabayan langsung mengirim semua white wolf yang tersisa untuk menyusul pemimpinnya itu.
Tedi merasa tubuhnya gemetaran dan hanya bisa menggeram kecil yang mengisyaratkan dia sangat ketakutan sambil menganggukkan kepalanya agar Kabayan tidak marah padanya. Melihat Kabayan yang penuh darah dan potongan potongan daging kecil di seluruh tubuhnya membuat Tedi ketakutan, namun untungnya Kabayan tidak menyerangnya.
Kabayan mengangkat goloknya dan mengarahkan kepalanya sambil berteriak " AAAAAHHHH!! " Yang seperti teriakan monster setelah memenangkan pertarungan, lalu dia mengarahkan pandangannya kepada Tedi, dan ketika Kabayan melihat Tedi yang hanya terluka di bagian punggungnya dan mengeluarkan suara ketakutan itu, dia melangkahkan kakinya dan mengusap kepala Tedi yang sudah berada di rerumputan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Mata Kabayan berubah menjadi hangat sekali dan dia tersenyum kecil. ketika Tedi melihat Kabayan mengusap kepalanya dengan lembut, usapan dari tangan yang penuh darah itu menenangkan Tedi, dia mendengar Kabayan mengucapkan " Syukurlah…" lalu Tedi melihat tubuh Kabayan terjatuh ke rerumputan di sekitarnya.