"Yang mulia, jika Anda tetap berlatih giat ditunjang dengan bakat yang Anda miliki, maka Anda bisa dipastikan akan menjadi penempa senjata kelas satu dalam lima tahun mendatang." kata Zuo En memuji.
Pangeran Kedelapan menjadi lebih arogan.
Zhang Ruochen dan Shan Xiangling berjalan menuju Pangeran Kedelapan dan Zuo En.
"Tuan Zuo En, Saya adalah Shan Xiangling dari Sekte Awan Merah dan ini ada sebuah surat dari ayah saya." Shan Xiangling memberikan surat.
Zuo En membuka dan membaca surat itu. Ia menatap Shan Xiangling dari kepala sampai kaki, "Ayahmu berkata bahwa Ketahanan Mental milikmu mencapai level 16? Apakah benar?"
Shan Xiangling menganggukkan kepala dengan mantap. "Ya, itu benar sekali!"
Zuo En menyimpan surat itu dan berkata, "Ayahmu, Master Sekte Awan Merah, dan diriku adalah kawan lama. Semenjak kau memiliki talenta yang luar biasa, maka aku akan mengangkatmu menjadi pengikutku. Mulai sekarang, kau adalah pengikut nomor 19."
Shan Xiangling sangat senang. Ia cepat-cepat membungkuk dan berkata, "Tuan Zuo, tolong terima penghormatan saya!"
"Itu menakjubkan! Saudari junior, aku juga salah satu dari pengikut Tuan Zuo En. Kita dapat belajar tentang Ketahanan Mental, belajar tentang bagaimana menguasai inskripsi, dan menempa senjata bersama!" Kata Pangeran Kedelapan dengan antusias.
Shan Xiangling mengacuhkan apa yang dikatakan Pangeran Kedelapan dan mulai mengenalkan Zhang Ruochen kepada Zuo En. Ia berkata, "Tuanku, beliau adalah Pangeran Kesembilan dari Komandan Pangeran Yunwu. Beliau ingin bertanya tentang inskripsi kepada Anda."
Zuo En menatap Zhang Ruochen, lalu berkata, "Jika kau ingin menjadi pengikutku, kau harus memenuhi persyaratan berikut. Pertama, kau harus di bawah 20 tahun. Kedua, Ketahanan Mental milikmu setidaknya berada pada level 20. Tidak peduli meski kau seorang pangeran, jika kau tidak bisa memenuhi persyaratan ini maka kau tidak bisa menjadi pengikutku."
Pangeran Kedelapan mendengus. Menurutnya, Zhang Ruochen memang berbakat saat berlatih Seni Bela Diri. Namun, talenta untuk Ketahanan Mental miliknya pasti lebih rendah daripada dia.
Zhang Ruochen menatap Zuo En dan berkata, "Tunggu! Kau salah paham denganku! Aku hanya ingin bertanya sedikit tentang inskripsi, bukan ingin menjadi pengikutmu."
Ketika para ksatria lain melihat Zuo En, mereka semua tunduk dan hormat kepadanya, dimana itu membuat dirinya terlihat superior di depan para ksatria lain. Ia merasa terganggu karena Zhang Ruochen berdiri di depannya dan berbicara seperti itu.
Zhang Ruochen bukan ingin bersikap arogan. Ia hanya ingin berbicara dengan posisi sama tinggi dan/atau setara. Lagipula, Ketahanan Mental milik Zhang Ruochen juga berdiri lebih tinggi daripada Zuo En, maka ia tidak perlu memandang tinggi pada Zuo En.
Zuo En berguman. "Hmm! Bicaramu terlalu tinggi, anak muda! Dengar ini, jija kau ingin menguasai inskripsi, kau harus melatih Ketahanan Mental milikmu. Semakin tinggi Ketahanan Mental yang kau miliki maka semakin berpotensial dirimu. Juga, kau tidak akan pernah berhasil jika Ketahanan Mentalmu berada di bawah level 15."
"Anak muda, apa Ketahanan Mental milikmu telah mencapai level 15?
Zhang Ruochen bertanya, "Apa itu maksudnya jika aku mencapai level 15, kau akan bersedia membantu dan mengajariku tentang bagaimana cara menguasai inskripsi?"
"Haha! Hanya para ksatria yang memiliki tingkat pengolahan di atas level 15 yang bisa jadi pengikutku. Kecuali kau telah mencapai level 20, jika tidak, jangan pernah lagi berpikir untuk bicara sama tinggi denganku, apalagi bicara tentang inskripsi!" kata Zuo En dengan arogan.
Biasanya, seseorang yang telah mencapai Ketahanan Mental level 20 adalah para penempa senjata kelas dua.
Setiap peningkatan setelah level 15 adalah sangat sulit. Itu adalah sama sulitnya dengan terbang di langit saat ingin mencapai level 20. Itu menjelaskan bahwa mengapa para penempa senjata kelas dua adalah langka. Bahkan Sekte Awan Merah tidak memiliki penempa senjata kelas dua sama sekali.
"Level 20? Biar aku coba."
Kemudian, Zhang Ruochen menatap Batu Suci Penguji. Ia berjalan ke arahnya dan meletakkan tangannya di atas itu.
"Level 20? Ia tidak pernah belajar tentang Ketahanan Mental, bagaimana bisa ia mencapai level 20?" Pangeran Kedelapan mendengus dan menerka.
Zuo En berkata, "Kau gila! Bahkan seorang jenius Ketahanan Mental tidak ada yang bisa mencapai level 20 sebelum mereka berusia 20 tahun."
Shan Xiangling juga penasaran, tetapi ia percaya bahwa Zhang Ruochen hanya melakukan apa yang mampu ia lakukan.
"Apakah Ketahan Mental miliknya betul-betul luar biasa?"
Zhang Ruochen menutup matanya dan mulai mengaliran kekuatannya pada Batu Suci Penguji.
"Boom...!"
Terdapat beberapa lingkaran cahaya yang nampak di permukaan Batu Suci Penguji.
Satu lingkaran, dua lingkaran, tiga lingkaran...
Setiap lingkaran melambangkan Ketahanan mental pemiliknya.
Ketika Zuo En melihat 20 lingkaran cahaya di permukaan batu, ia menjadi sangat terkejut dengan itu lalu menatap Zhang Ruochen dengan takjub. Ia seperti sedang menatap seorang monster.
"Itu tidak mungkin, itu mustahil…" Pangeran Kedelapan meracau dan wajahnya berubah menjadi pucat. Ia tidak bisa percaya terhadap apa yang baru saja ia lihat.
Shan Xiangling juga terkejut. Ia menatap Zhang Ruochen dengan tatapan kagum di matanya.
Ketika lingkaran itu mencapai 20, Zhang Ruochen menghentikan aliran tenaga miliknya, ia lalu menarik tangannya dari batu.
Zuo En benar-benar bisa memahami bahwa Zhang Ruochen tidak menunjukkan semua kemampuannya, ia benar mengerti bahwa Zhang Ruochen memiliki Ketahanan Mental di atas level 20.
Seketika, Zuo En mengubah tingkah lakunya. Ia menyambut Zhang Ruochen dan berkata, "Yang Mulia, Anda adalah seorang master Ketahanan Mental, tolong ampuni ketidaksopanan saya."
"Pada usia 16, Ketahanan Mental milikinya telah melewati level 20! Pencapaiannya di masa depan pasti akan gemilang. Siapa tahu, mungkin aku membutuhkannya di masa depan." berpikir tentang ini, Zuo En tiba-tiba menunjukkan sikap hormat kepada Zhang Ruochen.
Zhang Ruochen berkata, "Aku hanya ingin bertanya perihal inskripsi dan bagaimana cara menguasainya."
"Tidak masalah! Yang Mulia, tolong ikuti saya. Mari kita menuju ke tempat yang lebih sepi untuk berbagi pengalaman tentang Ketahanan Mental maupun inskripsi." jawab Zuo En senang.
Zhang Ruochen mengangguk dan berjalan menuju aula Federasi Inskripsi dengan Zuo En, di belakang mereka ada Shan Xiangling.
...
Pangeran Kedelapan keluar dari Federasi Inskripsi. Wajahnya kalut dan hatinya penuh dengan dendam.
"Sungguh menjengkelkan! Di masa lalu, Zhang Ruochen adalah seorang pecundang yang tidak akan berani membalas ketika aku memukulny. Tapi sekarang, ia lebih kuat daripada yang pernah aku duga. Bagaimana mungkin talenta miliknya bisa sekuat itu? Bagaimana mungkin?"
Pangeran Kedelapan mengatupkan giginya, ia menjadi lebih marah sesaat setelah melihat kereta kuda kuno Zhang Ruochen yang terparkir di luar Federasi Inskripsi.
Itu adalah kereta kuda Zhang Ruochen.
Pada saat itu, Yun yang duduk sendiri dan menunggu Zhang Ruochen di dalam kereta sedang melihat-lihat ke arah Federasi Inskripsi.
Lalu, ia menyadari bahwa Pangeran Kedelapan berjalan ke arahnya. Maka, ia menjadi sangat takut dan bergegas menyapa Pangeran Kedelapan, "Salam, Yang Mulia!"
Pangeran Kesembilan menatapnya dingin, "Bawa aku kembali ke istana."
Yun merasa sangat takut, malu dan bingung dalam satu waktu, "Tetapi… tapi ini adalah kereta kuda Pangeran Kesembilan."
"Plaakkk!"
Pangeran Kedelapan menampar Yun dengan sangat keras sampai-sampai Yun terpental sejauh tiga meter.
Wajah Yun menjadi bengkak dan memar, terlihat cap lima jari di pipinya. Ia meludah dan keluar darah dari dalam mulut, kepalabya sangat pusing seolah dunia berputar dengan cepat. Saat itu, ia merasa bahwa dirinya akan mati.
Pangeran Kedelapan menginjaknya dan berkata dengan tatapan mengintimidasi, "Pangeran Kesembilan memang seorang pangeran, dan apa aku bukan? Kau hanyalah seorang pelayan, berani-beraninya kau menolak perintahku? Percaya atau tidak, aku bisa membuat kedua orang tuamu menjadi santapan binatanh buas dan mengubahmu menjadi pelacur hanya dengan satu kata."
Setelah itu, Pangeran Kedelapan beranjak menaiki kereta kuda. Ia berteriak, "Jalan, atau aku akan membuat hidupmu seperti neraka."
Yun merasa sangat ketakutan. Sebagaimana dirinya hanyalah seorang pelayan, seluruh keluarganya dapat dengan mudah hancur jika sampai Pangeran Kedelapan bertindak.
Yun mencoba sekuat tenaga untuk berdiri, ia duduk kereta kuda sambil menahan rada sakit di wajahnya, kemudian melaju menuju istana.
Saat duduk di dalam kereta sambil mengepalkan tangannya, Pangeran Kedelapan berkata dalam hati, "Zhang Ruochen, kau pasti memiliki harta karun yang luar biasa. Jika tidak, maka pasti kau tidak akan mampu menjadi begitu kuat hanya dalam kurun waktu tiga bulan."
"Selama aku memiliki kontrol atas Selir Lin dan dapat menggunakannya untuk memaksa Zhang Ruochen memberikan harta karun miliknya dan ditukar dengan keselamatan Selir Lin. Maka, aku akan memiliki progres yang luar biasa dalam meningkatkan pengolahan dan menjadi master Seni Bela Diri."
"Setelah aku menjadi master Seni Bela Diri, maka Zhang Ruochen adalah orang pertama yang aku bunuh. Seiring berjalannya waktu, Shan Xiangling, gadis yang tidak tahu diri itu, ia akan menjadi mainanku! Haha!"
Jalanan menjadi remang sesaat setelah malam bertandang, menyisakan sedikit hilir-mudik di sepanjang jalan.
Dua laki-laki yang berdiri di tepi jalan sedang menatap kereta kuno kuda bertanduk yang baru saja melintas.
"Apakah itu kereta kuda Pangeran Kesembilan?" seseorang yang lebih tinggi dan kurus itu berbisik.
Ia membawa Busur Kawat dan juga 10 Anak Panah Petir di punggungnya. Ia seperti pembunuh berdarah dingin.
Seorang lelaki gemuk mendengus dan berkata, "itu pasti dia. Lihatlah seorang pelayan yang mengendarai kereta, ia benar-benar mirip dengan foto yang diberikan oleh Nyonya Han. Ia adalah pelayan Pangeran Kesembilan. Pangeran Kesembilan pasti berada di dalam kereta kuda sekarang ini."
"Haha! Itu sungguh menyenangkan saat harus membunuh seorang pangeran. Saat kita berhasil menyelesaikan misi, Nyonya Han pasti akan memberikan kita hadiah yang tidak ternilai harganya."
Seorang lelaki tinggi dan kurus mengenakan baju hitam dan menyiapkan Anak Panah Petir lalu meletakkannya di busur. Kemudian, ia membidik kereta kuda. Ia siap melepaskan anak panah itu!