Sang pendeta suci berteriak marah dan mengacungkan scepternya pada Gerbang Saint. Garis bersinar dengan cepat di gerbang batu abu-abu itu, membentuk kumbang yang wujudnya aneh.
Mendadak Gerbang Saint mengeluarkan cahaya kuat bagaikan matahari kecil. Cahayanya sangat menyilaukan sampai pendeta tinggi itu mengeluarkan air mata. Untuk sedetik, ia tidak bisa melihat apapun.
Dalam cahaya menyilaukan, gerbang itu perlahan terbuka. Asap hitam yang mendidih ditekan.
...
Lucien mendadak jadi sangat waspada ketika dia mendengar gerbangnya terbuka. Dia tak tahu apa yang terjadi, tapi dia yakin para sphinx sudah tahu kalau ada seseorang di balik gerbang.