Chereads / Manusia Abadi / Chapter 43 - Kekuatan Mo Wuji

Chapter 43 - Kekuatan Mo Wuji

Han Ning adalah peserta Konferensi Spring Immortal's Gate, sehingga dia mendapatkan kamar yang sedikit lebih bagus dan muat untuk dua orang. Namun kamarnya masih berada di lantai yang sama dengan kamar bersama milik Mo Wuji.

*Braak!* Ada suara keras yang berasal dari sebuah benturan ke pintu. Mo Wuji dapat melihat dengan jelas ada darah mengalir dari celah bawah pintu kamar Han Ning.

"Bi Hui, kau sudah tidak punya rasa malu? Kau adalah seorang Pangeran Negara Bagian, tapi kau rela merendahkan derajatmu untuk merampokku?" Kata Han Ning penuh kesedihan.

"Aiyo… Ini memang terlalu rendah untukku. Ferguson, apa kau mau bunuh diri untuk membuat Nona Muda ini jadi lebih tenang?" Ada suara melengking yang terdengar dari balik pintu. Ketika Mo Wuji mendengar suara itu, ia merasa merinding di sekujur tubuhnya. Apakah orang itu seorang kasim?

Kemudian ada suara lain yang terdengar, "Haha, kalau begitu aku bunuh diri saja. Lihat, aku sudah menempelkan pisau ke leherku. Aiyo, mati aku…"

"Aku masuk lebih dulu" Kata Ding Bu'Er, ia mendorong pintu itu kuat-kuat hingga terbuka.

*Slash* terdengar suara sebilah pisau yang memotong daging, lalu tiba-tiba ada orang yang terjatuh ke lantai.

Mo Wuji melihat seseorang yang tersungkur ke genangan darah. Pisau di tangannya telah menembus tenggorokannya. Seketika itu juga Mo Wuji paham apa yang terjadi. Orang itu sedang berada di balik pintu, dan berpura-pura ingin melakukan bunuh diri dengan cara menempelkan pisau di lehernya. Dia tidak tahu bahwa Ding Bu'Er akan membuka pintu itu secara tiba-tiba, dan pintu itu menabrak tangannya yang menggenggam pisau. Akhirnya tindakan bunuh diri itu menjadi kenyataan.

Selain orang yang sudah mati ini, Mo Wuji juga melihat Peng Maohua berbaring di lantai, satu tangannya telah terpotong.

Han Ning dan Shao Lan juga berlumuran darah, dan mereka terhadang di pojok kamar oleh dua laki-laki lain.

Seorang pemuda tampan dan berkumis panjang sangat terkejut saat menatap bawahannya yang sudah mati di dekat pintu.

"Siapa kalian? Beraninya kalian membunuh pengawalku?" Teriak pemuda berkumis itu setelah akhirnya menyadari apa yang terjadi.

Mo Wuji hampir saja menutupi telinganya. Ia tidak menyangka bahwa pria tampan ini, yang terlihat tampan dan gagah, akan memiliki suara yang melengking dan tajam. Dari apa yang ia dengar tadi, pria ini pasti adalah Bi Hui, seorang Pangeran Negara Bagian.

Saat itu, Mo Wuji tidak melihat teman sekelompok Han Ning; Cao Hao, Yang Junsong dan Zhao Xu.

*Brak!* Yuan Zhenyi yang terakhir masuk kamar, akhirnya menutup pintu dengan paksa. Meskipun ia tahu bahwa para Master Immortal tidak akan peduli dengan masalah ini, tapi orang-orang tidak boleh tahu kejadian ini.

"Bu'Er, balutlah luka Kepala Penjaga Peng dengan perban," Mo Wuji dengan panik memerintah Bu'Er saat melihat Peng Maohua meronta-ronta di lantai.

Sejak Mo Wuji membunuh seorang pria beberapa hari lalu, sikap Mo Wuji menjadi lebih dingin dan tenang ketika menghadapi kejadian yang berdarah-darah seperti ini.

Melihat Ding Bu'Er mengeluarkan obat penyembuh luka untuk Peng Maohua yang sedang kesakitan, Mo Wuji berjalan ke hadapan pria berkumis itu dan berkata, "Aku Mo Wuji dari Kota Rao Zhou."

Mo Wuji tidak perlu menjelaskan lebih lanjut agar pria berkumis itu tahu mengapa Mo Wuji membantu Han Ning. Dari penampilannya, Mo Wuji pastilah seorang penjaga milik Han Ning.

"Aku Pangeran Ke-6 Negara Bagian Yin Han, Bi Hui. Kau yakin mau melawanku?"

Mo Wuji tertawa, "Aku sudah membunuh salah satu pengawalmu. Jadi bagaimana menurutmu?"

"Jika kau memilih untuk pergi sekarang dan mengabaikan masalah ini, aku tidak akan mengungkit-ungkit kejadian ini lagi. Aku bahkan bisa mengundangmu untuk bergabung dengan Negara Bagian Yin Han," Kata Bi Hui pelan, mencoba membuat suaranya jadi lebih lembut dan ramah. Ia menganggap bahwa Mo Wuji dan Yuan Zhenyi adalah orang-orang yang mudah diatasi, khususnya Yuan Zhenyi yang hanya berdiri di belakang.

Sebelum Mo Wuji dapat menjawab, Yuan Zhenyi berseru, "Negara Yin Han cuma negara keparat! Aku baru mau bergabung jika penguasa negara kalian menjilat kakiku."

Wajah Bi Hui seketika berubah geram. Ia menoleh ke arah dua orang yang menghadang Han Ning di pojok kamar, dan berkata, "Jody, beri mereka pelajaran."

Seorang lelaki dengan wajah penuh bercak hitam merespon perintah itu. Ia memutar-mutarkan sebilah parang di tangannya sambil berjalan ke arah Mo Wuji.

"Wuji, mundurlah. Aku yang akan beri dia pelajaran." Yuan Zhenyi belum pernah melihat kemampuan bertarung Mo Wuji, tapi ia dapat menebak bahwa Mo Wuji mungkin tidak cukup kuat untuk melawan Jody.

Tangan Mo Wuji masuk ke dalam sakunya, sebilah pisau sepanjang satu kaki muncul di genggamannya, "Zhenyi, biarkan aku yang melawannya dulu. Bantu aku hanya bila aku terlihat akan kalah."

Pada akhirnya, Mo Wuji dan Yuan Zhenyi tidak akan terus bersama-sama. Di kemudian hari, akan ada hal-hal yang harus diselesaikan sendirian oleh Mo Wuji. Seperti hari ini, Mo Wuji akan tetap menyelamatkan Han Ning meskipun Yuan Zhenyi tidak ikut dengannya.

Saat Mo Wuji sedang berbicara, Jody sudah mulai mengarahkan ujung parangnya ke arah Mo Wuji. Di mata Jody, ketiga orang di depannya hanyalah tiga target tambahan untuk dibunuh, dan mungkin saja ia bisa membunuh mereka dengan mudah.

Mo Wuji tidak pernah berkultivasi, tapi ia punya beberapa pengalaman bertarung. Karena pisaunya pendek, maka ia harus bergerak lebih dekat ke Jody. Saat Jody mengayunkan parangnya, Mo Wuji sudah mengambil satu langkah lebar ke depan, dan bergegas menuju Jody. Ia menggunakan pisaunya untuk menangkis parang Jody, dan mengarahkan tinjunya ke kepala Jody.

*Klang!* Saat pisau dan parang itu berbenturan, Mo Wuji bisa melihat sebuah cahaya biru yang mengalir dari telapak tangannya, ke pisaunya, lalu ke parang Jody.

*Dukk!* Mo Wuji meninju pelipis Jody. Tiba-tiba Jody seakan-akan berubah menjadi sebongkah batu yang tak bernyawa, lalu ia jatuh tersungkur.

Mo Wuji sendiri juga kaget. Mengapa dirinya bisa sangat mengesankan? Mo Wuji menyangka bahwa Jody akan menundukkan kepalanya untuk menghindari pukulan Mo Wuji, dan Mo Wuji akan menendang wajahnya dengan menggunakan lututnya. Tapi ternyata Mo Wuji tidak perlu melakukan sebanyak itu; karena Jody sudah tak berdaya lagi.

Secara tidak sadar Mo Wuji melihat kepalan tangannya, dan juga melihat bahwa parang Jody sedikit hangus. Mo Wuji tiba-tiba teringat seberkas cahaya biru dari tangannya. Cahaya itu sebenarnya mengingatkannya akan petir yang ditemuinya di danau petir.

Setelah memikirkan hal ini, Mo Wuji langsung paham. Setelah meminjam kekuatan petir untuk membuka meridiannya, ada beberapa esensi petir yang tertinggal di meridiannya. Tidak heran mengapa Jody tampak melamun saat Mo Wuji meninju dia, dan tidak mencoba menghindari tinju itu. Jody mungkin tertegun oleh kilatan petir dari pisau Mo Wuji. Inilah mengapa serangan Mo Wuji berhasil.

"Zhu Teng, angkat Jody dan Ferguson, Kita pergi sekarang!" Bi Hui segera memanggil satu pengawalnya yang tersisa. Ia tahu bahwa satu pengawalnya yang tersisa tidak cukup untuk melawan para penjaga Han Ning.

Mo Wuji tidak menghalangi mereka. Yuan Zhenyi ada di sini untuk membantu Mo Wuji. Melihat Mo Wuji tidak menghentikan Bi Hui, maka Yuan Zhenyi juga membiarkan dia pergi. Bi Hui, yang sangat amat takut pada Mo Wuji, berlari keluar dari kamar Han Ning dengan kecepatan tinggi.

"Wuji, aku tidak tahu ternyata kau sangat mengesankan. Tidak heran mengapa kau bisa bertahan satu malam di Hutan Thunder Fog," Ding Bu'Er berteriak kaget. Sampai-sampai ia lupa untuk membantu membalut luka Peng Maohua dengan perban.

Wajah Yuan Zhenyi juga menunjukkan ekspresi senang. Ia tidak tahu bahwa Mo Wuji sangat kuat. Dia tahu bahwa Mo Wuji bisa melawan Jody, tetapi ia tidak tahu pertarungan itu akan berakhir hanya dengan satu pukulan.

"Pemurni Obat Mo, aku sungguh-sungguh berterima kasih. Aku minta maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang aku lakukan padamu sebelumnya," Han Ning merasa malu. Saat ia berada dalam bahaya terbesar, teman-temannya yang memintanya untuk mengusir Mo Wuji malah tidak ada. Sebaliknya, Mo Wuji yang datang untuk membantunya.

Mo Wuji menjawab pelan, "Duke Han telah menyelamatkan nyawaku sebelumnya. Kau bisa menganggap tindakanku tadi sebagai balas budi terhadap kebaikan ayahmu. Saat kita tiba di Chang Luo, kita akan mengambil jalan yang terpisah,"

"Bi Hui datang ke sini untuk mencuri Rumput Two-Leaved Fire. Mengapa ia bisa tahu kalau kita punya Rumput Two-Leaved Fire…" Tanya Peng Maohua yang sudah tersadar dengan suara serak.