Sekitar sepuluh hari kemudian…
Di ruang laboratorium sihir reruntuhan.
Dinding ruangan itu telah berubah menjadi merah. Bau busuk darah memenuhi seluruh ruangan.
Di bawah cahaya merah ruangan itu, terdapat sebuah meja laboratorium berwarna merah, dengan banyak kalajengking perak di permukaannya.
Setiap kalajengking memiliki ukuran sekitar satu meter. Darah segar terus mengucur dari luka-luka kecil yang tidak terlihat di tubuh mereka. Dari kejauhan, terlihat seakan-akan darah itu keluar dari dalam cangkang-cangkang perak.
Angele berdiri di atas sebuah podium batu berbentuk lingkaran sambil membawa sebuah wadah segitiga hitam penuh dengan cairan hijau bercahaya.
Di tengah cairan itu, terdapat seekor kalajengking perak yang bergerak-gerak dan mengerang kesakitan.