Jika dilihat dengan teknik Mata Api, ketiga sosok itu melepaskan cahaya yang sangat terang, hingga terlihat seperti tiga matahari kecil.
Semakin kuat makhluk-makhluk yang dilihat, semakin terang pula cahaya di sekitar mereka. Inilah prinsip dasar teknik Mata Api. Namun, Angele tidak pernah melihat cahaya seterang itu, bahkan saat mencoba teknik tersebut untuk melihat Vivian.
Mereka bertiga berhenti berbicara. Mereka hanya berdiri dan menunggu.
Angele memutuskan untuk berhati-hati, jadi ia hanya diam.
Ketiga orang yang ada di sana mampu membunuhnya dengan mudah. Satu-satunya kekuatannya adalah kedua signet darah di dadanya. Entah mengapa, gelombang energi dari kedua signet itu menutupi gelombang mental yang ia lepaskan.
Beberapa waktu lalu, ia mengetahui bahwa penyamaran gelombang itu adalah sejenis mantra pasif kedua signet yang diaktifkan. Gelombang-gelombang yang dilepaskan kedua signet itu terasa kuno namun elegan.