Tendangan itu sangatlah kuat. Untungnya, Zhang Tie sudah bersiap-siap dan segera menghindarinya dengan menggerakkan tubuhnya ke satu sisi. Karena itulah, tendangan itu tidak mengenainya. Namun, sebelum ia sempat merayakan keberhasilan itu, Zhang Tie melihat anak itu mengarahkan sebuah tinju ke dadanya. Saat itulah, Zhang Tie bermaksud menguji kekuatan anak kecil itu dengan menangkap lengannya. Sebuah suara yang tertahan terdengar dari lengan Zhang Tie yang sudah dilapisi pelindung. Ia merasakan dorongan yang kuat di lengannya, yang menyebabkannya terasa kaku. Setelah terdorong mundur beberapa langkah, kekuatan yang ia rasakan pada tinjuan itu sangat mengejutkan Zhang Tie. Tinju itu hampir sama kuatnya dengan kekuatannya sendiri. Zhang Tie tidak pernah mengira bahwa anak ini - yang berusia dua tahun lebih muda darinya - adalah seseorang yang begitu kuat. Dari kekuatan tinjuan tadi, Zhang Tie tahu bahwa anak ini hanya sedikit lebih kuat darinya dan sedikit lebih lemah dari Bagdad.