Mesin uap dari kapal penumpang kecil itu telah beroperasi selama hampir lima jam. Bertolak belakang dengan suara mesin yang menderu-deru dan monoton, terdengar pula suara kicauan burung camar yang sedang terbang di langit dan suara ombak di sekitar kapal.
Saat itu, kapal penumpang tersebut melaju menghempas angin dan ombak – membentuk percikan-percikan air berwarna seputih salju yang membumbung tinggi di udara, dan terpecah dengan terpaan cahaya matahari seperti mutiara perak – sehingga Zhang Tie harus menyipitkan matanya sambil berdiri di atas dek di lantai dua ketika sedang menatap laut di hadapannya.
Hari ini adalah hari Senin, 5 Desember – hari saat Zhang Tie akan mendaftarkan diri ke Istana Naga Tersembunyi.
Hari ini adalah hari yang indah. Seraya memikirkan saat ia menghadiri festival bir di Blapei bulan lalu dan menuju hidupnya yang baru di laut saat ini, maka Zhang Tie mendesah – memikirkan keajaiban dari takdir.