Chereads / Kekuatan Permata Surgawi / Chapter 14 - Rahasia dari Heavenly Jewel Masters (2)

Chapter 14 - Rahasia dari Heavenly Jewel Masters (2)

Shangguan Bing'er lalu bergeram marah, "Little Fatty Zhou, aku akan memberikan 9 cambuk sisanya di lain waktu. Dengan tubuhmu yang lemah, bagaimana bisa kamu menjadi prajurit yang layak? Sebelum pelatihan anggota baru dimulai, Komandan Batalyon-mu ini akan memberikan beberapa pelatihan pribadi yang keras. Jika kamu tidak bisa menyelesaikannya, maka pergilah dari sini dan jangan membuang kehormatan Batalyon-3 kami! Aku akan datang dan menemuimu setelah makan siang." Setelah mengatakan itu, Shangguan Bing'er berbalik dan pergi.

Setelah Zhou Weiqing melihat Shangguan Bing'er pergi, dia melompat berdiri, dan ekspresi licik di wajahnya menghilang. "Ada perbedaan dalam kepribadian setiap orang. Mulai sekarang, aku tidak akan membuat Komandan Batalyon ini marah. Dibandingkan dengan Difuya, Shangguan Bing'er memiliki jiwa yang baik." Jujur saja, Zhou Weiqing tidak membayangkan bahwa dia akan dilepaskan begitu mudah. Dia dapat membayangkan jika orang yang menghukumnya adalah Difuya, dia pasti harus menerima semua 9 cambukan yang tersisa. Zhou Weiqing telah melihat dengan jelas ekspresi wajah Shangguan Bing'er setelah cambukan pertama. Dia melihat bahwa Shangguan Bing'er tidak tega mencambuk Zhou Weiqing untuk yang kedua kalinya. Zhou Weiqing memiliki kesan yang sangat baik terhadapnya dan menyukainya. Tentu saja untuk Zhou Weiqing, rasa suka itu menyebabkan dia mengingat kembali perasaan di tangannya saat hari pertama.

Hari menjelang siang, menu makan siang di kemiliteran bukanlah hal yang istimewa. Menunya sederhana dan hanya bertujuan untuk mengisi perut. Karena Zhou Weiqing tidak terbiasa dengan perawatan atau makanan khusus di rumah, dia tidak memiliki masalah mengisi perutnya hanya dengan menu biasa. Tentu saja dia makan di ruang makan prajurit biasa, dan para perwira memiliki ruang makan yang terpisah. Pada saat dia kembali dari makan siang, dia melihat bahwa Shangguan Bing'er sudah berdiri di luar tenda menunggunya. Dia mengenakan pakaian yang sama seperti tadi pagi. Zhou Weiqing diam-diam berpikir, betapa menyenangkan jika Shangguan Bing'er adalah pacarnya yang sedang menunggunya. Tentu saja, itu hanya pemikiran sekilas. Kekuatan terbesar Zhou Weiqing adalah dia mengetahui batasannya. Dia tidak sungguh-sungguh berharap bahwa si jenius yang terkenal di kekaisaran itu akan jatuh cinta pada sampah yang tidak bisa berkultivasi seperti dia.

"Hormat Komandan Batalyon." Zhou Weiqing berjalan dengan cepat kearah Shangguan Bing''er dan memberi hormat.

Meskipun Shangguan Bing'er memiliki sifat yang sangat baik, tetapi dia juga sangat cerdas. Tadi pagi, setelah dia meninggalkan Zhou Weiqing yang telah mendapat cambukan, dia menyadari bahwa dia telah dibodohi. Lagi pula dia tidak menggunakan banyak kekuatannya, bagaimana bisa dia kesakitan seperti itu? Berandal itu jelas sedang berakting. Dia mungkin terlihat sangat jujur, ​​tetapi si Little Fatty Zhou jelas bukan orang yang baik. Jika Shangguan Bing'er tidak menghukumnya karena sifatnya itu, dia tidak akan bisa menenangkan amarahnya. Mengingat bahwa pria pertama yang pernah menyentuh tubuhnya adalah seorang berandal, Shangguan Bing'er hampir tidak bisa mengendalikan amarahnya.

"Little Fatty Zhou, izinkan aku bertanya, apa yang paling penting bagi seorang pemanah?" Shangguan Binger bertanya dengan sungguh-sungguh.

Zhou Weiqing menjawabnya tanpa ragu "Kecepatan, kekuatan dan akurasi."

Shangguan Bing'er agak terkejut mendengar jawaban Zhou Weiqing yang cepat dan akurat. "Bagus sekali, kamu benar. Dilihat dari perilakumu pagi ini, fisikmu sedang dalam kondisi buruk dan tidak memenuhi standar untuk seorang pemanah. Dengan demikian, mulai sekarang dan seterusnya, aku akan memberikanmu pelatihan khusus."

Setelah mendengar itu, wajah Zhou Weiqing berubah, "Tuan Komandan Batalyon, bisakah kita mulai nanti? Aku baru saja selesai makan siang, dan perlu tidur siang."

Shangguan Bing'er lalu berkata dengan marah, "Apakah kamu memiliki kualifikasi untuk melakukan tawar-menawar denganku? Seorang prajurit harus mengikuti perintah. Aku harap kamu ingat poin itu, atau kamu tidak akan pernah menjadi prajurit yang baik, apalagi seorang perwira. Aku akan menyiapkan beberapa hal, dan pelatihan khusus akan dimulai satu jam lagi."

Setelah Shangguan Bing'er pergi, Zhou Weiqing tertawa dan berkata, "Meskipun gadis ini bertindak tegas, tetapi hatinya sangat lembut. Dia memberiku satu jam untuk istirahat. Haha…​​di depan tuan muda ini tidak ada gunanya berakting. Baiklah, aku akan tidur siang. Tidur siang adalah kebiasaan yang baik, bagus untuk kulit."

Setelah satu jam, Shangguan Bing'er kembali sambil membawa tas ransel yang berat, yang dia dengar hanyalah suara dengkuran Little Fatty Zhou.

Shangguan Binger kaget sekaligus kesal. Berandal Little Fatty Zhou ini benar-benar hanya makan dan tidur. Tidak bisakah dia mengerti bahwa Bing'er menggunakan pangkatnya untuk membalas dendam padanya? Sulit dipercaya bahwa dia masih bisa tidur nyenyak.

"Little Fatty Zhou, Bangun!" Shangguan Bing'er berteriak dengan keras di luar tenda. Dia tidak akan masuk ke dalam tenda. Bagaimana jika berandal itu tidur telanjang?

Dengkuran itu masih berlanjut.

Sebuah tatapan licik muncul di mata Shangguan Bing'er yang indah, dan tiba-tiba dia berteriak dengan keras "KEBAKARAN!! KEBAKARAN!!"

"Aaaahhh..." Jeritan nyaring terdengar dari dalam tenda, sebelum Zhou Weiqing bergegas dengan tersandung lalu keluar dari tenda. Untungnya, meskipun dia acak-acakan, setidaknya dia masih berpakaian.

"Di mana, di mana?" Teriak Zhou Weiqing saat dia bergegas keluar, ekspresi wajahnya panik.

Shangguan Bing'er berkata dengan menyindir, "Apakah kamu begitu takut akan kematian?"

Saat ini Zhou Weiqing akhirnya benar-benar sadar. Dia melihat sekeliling, dan menyadari bahwa tidak tampak ada api sekitarnya dan segera mengerti bahwa dia telah ditipu. Wajahnya penuh amarah, dia berkata, "Sudah menjadi sifat manusia untuk takut akan kematian. Mereka yang tidak takut mati adalah orang bodoh. Jika tidak ada yang lain, aku akan kembali tidur." Setelah mengatakan itu, Zhou Weiqing benar-benar berbalik dan kembali ke tendanya.

"Dasar bedebah, berhenti sekarang!" Shangguan Bing'er menyadari bahwa setiap kali dia menghadapi Little Fatty Zhou, dia selalu dibuat marah.

"Komandan Batalyon, apakah ada hal lain?" Zhou Weiqing bertanya dengan tidak sabar.

"Pelatihan khusus." Shangguan Bing'er mengertakkan giginya saat dia melihat berandal itu, dan dia mengangkat tangannya, lalu melemparkan tas ransel itu ke tangan Zhou Weiqing. Dia sudah memutuskan bahwa apapun yang terjadi, dia akan memberinya pelajaran hari ini dan meredakan amarahnya.

Zhou Weiqing merasa ada beban yang tiba-tiba memenuhi tangannya. Setelah Zhou membuka tas, dia melihat tas itu terisi penuh dengan batu yang beratnya sekitar 20 kilogram. Seketika itu, dia tidak berani melawan lagi dan berkata dengan ekspresi sedih, "Komandan Batalyon, bukankah ini terlalu kejam?"

Shangguan Bing'er berkata dengan dingin, "Sebagai pemanah, kecepatan dan kekuatanmu jauh dari lumayan. Jika kamu tidak mendapatkan banyak pelatihan fisik, bagaimana kamu bisa bertahan?"

Zhou Weiqing berkata "Tapi, bukankah akurat dalam menembak sudah cukup?"

Shangguan Bing'er bertanya dengan curiga "Apakah tembakanmu sangat akurat?"

Zhou Weiqing memiliki kepercayaan diri pada kemampuan memanahnya, dan dia mengangguk.

Shangguan Bing'er berkata "Oke, jika kemampuan memanah mu lebih akurat, atau setidaknya sama dengan kemampuanku, maka kamu tidak harus menjalani pelatihan khusus dariku. Ambil perlengkapan mu dan ikuti aku. "

Zhou Weiqing meletakan busurnya di pundaknya, membawa anak panahnya, dan mengikuti Shangguan Bing'er keluar dari tenda.

Begitu mereka keluar dari tenda, ​​Shangguan Bing'er berhenti dan menunjuk ke sebuah pohon besar yang batangnya setebal manusia dan sekitar 200 meter jauhnya. "Lihat pohon itu? Untuk menjadi pemanah yang cukup baik, kamu harus bisa menembak sosok manusia yang setidaknya memiliki jarak sejauh 200 meter. Target mu sekarang adalah bagian tengah dari batang pohon itu. Silahkan."

Zhou Weiqing menurunkan busurnya, dan mengeluarkan anak panah dengan panjang sekitar 90 cm dari tempatnya, lalu mengaitkannya ke busur. Dia menarik busur itu dan membidik sebuah pohon sejauh 200 meter yang ramping sebelum melepaskan panahnya.