Forest Bar milik Kenny Burns tidak pernah sesibuk ini sejak Piala Dunia berakhir.
Setelah bar dibuka pada pukul sebelas siang, orang-orang terus mendorong pintu depan untuk masuk, memesan bir dan kemudian berkumpul bersama untuk berdiskusi dengan suara rendah.
Pada saat Skinny Bill muncul di bar, suara gumaman mereka akhirnya berkembang menjadi suara argumen yang keras. Fans yang tadinya bersatu telah terpecah menjadi dua faksi. Tidak ada yang mau mengalah satu sama lain. Meski tidak ada aksi saling lempar gelas bir dan suara makian, suasananya terasa tidak ramah.
Burns masih terus mengelap gelas yang sudah lama tidak dibersihkan. Dia tidak berniat menghentikan perselisihan mereka.
Saat John mendorong pintu depan untuk masuk ke dalam bar, perselisihan di dalam bar terhenti sejenak setelah mereka melihatnya.