Satu-satunya sumber cahaya di ruang pemutaran video yang remang-remang itu berasal dari layar lebar yang ada di depan. Tirai tebal yang tertutup membuat ruangan itu terlihat seperti malam. Bahasa Jerman yang terdengar di dalam ruangan benar-benar tidak bisa dipahami Twain, tapi itu tidak jadi masalah. Dia bisa memahami apa yang diucapkan komentator dengan jalan menghubungkan titik-titik kosong di benaknya. Kuncinya adalah dia bisa mendengar sepatah kata yang diucapkan berulang kali di tengah bahasa Jerman yang diucapkan dengan cepat:
"Ibisevic!"
Setiap kali si komentator, dengan antusias, menyerukan nama pemain itu, lahirnya sebuah gol akan tampak di layar.
Kadang komentator tidak berteriak dengan cara ini. Mereka akan menyerukan, "Super Ibi!"
Tapi tak peduli bagaimana pemain jangkung di layar itu dipanggil, dia selalu mencetak gol.
