Menurut prinsip posisi defensif, target defensif George Wood seharusnya adalah gelandang Manchester United, Paul Scholes. Pemain yang ada di hadapannya memang si 'Pangeran Jahe'.
Tapi mata Wood terpaku pada Cristiano Ronaldo.
Twain tidak meminta Wood untuk menandai dan menjaga Ronaldo. Dia hanya menempatkan Wood ke sisi kanan. Setelah Ronaldo mendapatkan bola, Wood bisa menghampirinya karena harus mendukung pertahanan. Setelah dia mempelajari penampilan Ronaldo di musim ini, dia menganggapnya tidaklah praktis untuk membuat satu-satunya gelandang bertahan di timnya menjaga Ronaldo, karena Ronaldo tidak memiliki posisi tetap. Posisi Ronaldo lebih fleksibel. Semua gol yang dicetaknya bukan dihasilkan dari satu posisi saja.
Ronaldo berdiri di sayap saat mereka berbaris dalam formasi sebelum pertandingan dimulai. Posisinya jadi jauh lebih fleksibel setelah pertandingan dimulai. Dia bisa berada di kiri, di kanan, atau bahkan menjadi seorang penyerang tengah!