Setelah dia merobek halaman bulan Januari dari kalender, Twain mempelajari update terbaru. Kabar berita itu membuatnya sangat marah, tapi dia tidak bisa mengungkapkannya secara langsung.
Edward Doughty mendekatinya dan memberitahunya bahwa pada tanggal 4 dan 5 Februari, dia akan kehilangan asisten manajernya yang terpercaya selama dua hari.
"Ini untuk pertunjukan bakat The Football Kid itu lagi, bukan?" dengusnya. Dia sebenarnya ingin memaki saat Edward memberitahunya tentang ini, tapi saat dia baru akan melakukannya, dia teringat Mourinho dan langsung bisa tenang.
Dia tidak sesombong Mourinho. Dia tahu dengan jelas siapa pemilik klub ini. Dia tidak ingin dianggap "tidak patuh" oleh Edward, yang takkan bisa memberinya manfaat apapun. Dia tidak ingin menguasai seluruh klub; itu takkan memberinya keuntungan. Malah hanya memberinya sakit kepala saja.
Karena itu, dia hanya mendengus untuk mengekspresikan ketidaksenangannya.